Baca Juga: Yuni Shara Beri Kabar Duka, Sang Ayah Trenggono Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun
Lebih lanjut, Wiku juga mengutip hasil penelitian kohor terhadap 1,8 juta genome virus Covid-19 dari 183 negara di seluruh dunia. Penelitian tersebut membuktikan pasien yang sudah mendapat suntikan vaksin dan positif Covid-19, memperlihatkan adanya penurunan peluang mutasi.
“Artinya vaksinasi juga berperan penting dalam meminimalisir munculnya varian baru,” tutur Wiku.
Di sisi lain, Wiku Adisasmito mengakui pemerintah berencana menambah satu dosis suntikan lagi untuk para tenaga kesehatan, yakni dengan vaksin Moderna dari Amerika Serikat.
Wiku menyampaikan, dosis booster alias penguat ini diharapkan mampu meningkatkan imunitas para nakes terhadap penularan Covid-19, sebagaimana dikutip dari laman PMJ News.
“Tapi bagi masyarakat umum, saat ini dua kali dosis vaksin sudah sangat cukup untuk membentuk kekebalan individu. Karena studi ilmiah menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan bahkan tahunan,” tutur Wiku.
Demikian, menurutnya terlepas dari rencana pemberian dosis booster kepada nakes, Wiku menjelaskan pemerintah tetap mengebut program vaksinasi dosis pertama kepada 181,5 juta penduduk Indonesia.
Angka ini adalah jumlah minimal penduduk yang harus divaksinasi demi membentuk kekebalan kelompok.
Sebelumnya, Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 pada pertengahan Juli 2021. Namun, kedatangan vaksin kali ini bukanlah vaksin yang siap untuk langsung digunakan.