Network
JURNALSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 di dunia belum juga berakhir, kini virus mematikan tersebut bermutasi dengan nama Varian Delta (B1.617.2) yang dideteksi dari India
Beberapa negara masih menunjukkan lonjakan kasus tinggi Covid-19, termasuk di Indonesia yang masih kewalahan menangani kasus termasuk Varian Delta tersebut.
Masuknya Varian Delta ini juga didasarkan pada tingginya mobilitas masyarakat yang keluar masuk negara pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
Baca Juga: PPPK 2021 dibuka Besar-besaran Bagi Tenaga Honorer, Ini Syarat dan Ketentuannya
Tentu hal ini menjadi perhatian (variant of concern) bagi sejumlah daerah yang tingkat positif Covid-19 terdeteksi tinggi.
Direktur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengungkap sebanyak 28 kasus Covid-19 dengan Varian Delta (B1.617.2) asal India telah ditemukan di Kudus, Jawa Tengah.
Selain itu, menurut Nadia, kemunculan varian baru tersebut memperburuk situasi penularan Covid-19 di Kudus yang meningkat hingga 7 ribu persen, dan mulanya dipicu oleh tradisi kupatan juga kegiatan ziarah pasca Lebaran.
Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Kemenkes Ungkap Kasus Covid-19 'Variant of Concern' Bertambah, Terdeteksi di 12 Provinsi".
Baca Juga: Penting! 6 Hal Ini Bisa Gagalkan Kelulusan pada Seleksi CPNS 2021 dan PPPK
Nadia mengatakan kasus dengan Varian Delta ini kemungkinan telah menyebar ke wilayah sekitar Kudus.
“Bisa saja terjadi penyebarannya karena ini mobilitas orang dan kita lihat di sekitar daerah Kudus juga angkanya juga meningkat. Grobogan, Demak, dan Pati itu BOR (bed occupancy rate) di rumah sakitnya meningkat,” kata Nadia.
Bahkan Indonesia saat ini telah menemukan 145 kasus Covid-19, dengan varian yang menjadi perhatian (variant of concern) hingga Selasa, 15 Juni 2021.
Siti Nadia Tarmidzi mengatakan 145 kasus ‘variant of concern’ ini ditemukan di 12 provinsi, dengan 85 persen di antaranya terdeteksi di Jakarta dan Jawa Tengah.
Baca Juga: CPNS 2021: Pahami 4 Hal Ini Jika Ingin Lulus Seleksi
Ia menuturkan, Jakarta dan Jawa Tengah saat ini mengalami lonjakan kasus tertinggi di Indonesia dalam satu pekan terakhir.
“Dari jumlah itu, 98 kasus merupakan transmisi (penularan) lokal,” kata Nadia, Selasa, 15 Juni 2021.
Secara lebih rinci, Nadia memaparkan sebanyak 104 kasus merupakan varian delta atau B.1.617.2 yang pertama kali terdeteksi di India.
Adapun sebanyak 36 kasus lainnya merupakan varian Alpha atau B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Inggris, serta lima kasus berupa varian Beta atau B.1.351 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Kementerian Kesehatan meminta masyarakat mewaspadai ‘variant of concern’ ini dengan mematuhi protokol kesehatan, sebagaimana dikutip dari laman Anadolu Agency.
Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan ini Untuk Kulit Glowing Sehat Alami
Nadia juga meminta daerah yang mengalami peningkatan kasus melakukan ‘micro-lockdown’ untuk mencegah penularan lebih luas.
“Perlu juga meningkatkan tes dan penelusuran kontak yang masif untuk segera memisahkan kasus yang terinfeksi dengan yang sehat,” ujar Nadia.
Untuk itu, pemerintah Indonesia telah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) MIkro hingga 28 Juni 2021, hal ini sebagai pendekatan menekan laju penularan di tengah lonjakan kasus saat ini.
Perusahaan yang berada di zona merah wajib mengurangi kapasitas karyawan yang bekerja di kantor menjadi 25 persen, sedangkan restoran dan mal boleh beraktivitas dengan kapasitas 50 persen. Begitu juga rumah ibadah ditutup selama dua pekan.***(Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)
