Network
JURNALSUMSEL.COM- Pengamat Politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana memberikan prediksinya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.
Budhi menyebut adanya kemungkinan Prabowo Subianto dipasangkan dengan Puan Maharani pada Pilpres 2024.
"Bisa saja pasangan Prabowo-Puan dimajukan pada Pilpres 2024 itu," kata Budhi, seperti dikutip Jurnal Sumsel dari ANTARA pada Minggu, 11 April 2021.
Budhi juga menyampaikan alasannya yakni lantaran komunikasi antara partai politik PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang terlihat mulus.
Lebih lanjut, Budhi menjelaskan dengan lancarnya hubungan kedua partai tersebut, kemungkinan digadang-gadang isu yang terbangun Prabowo akan disandingkan dengan Puan pada Pemilu yang akan datang.
Baca Juga: Tokoh Papua Bandingkan Sikap Jokowi dan Prabowo yang Hadiri Pernikahan Atta-Aurel dengan Kasus HRS
Apabila hal tersebut terjadi, Budhi mengatakan bahwa akan terulang kembali sejarah Batumalang yang menetapkan pasangan Megawati-Prabowo pada Pilpres 2009 silam.
Seperti diketahui, Pilpres kala itu terdapat tiga pasangan calon presiden yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, Megawati-Prabowo, dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Namun, pada akhirnya persaingan Pilpres 2009 tersebut saat itu berhasil dimenangkan oleh pasangan SBY-Boediono.
"Saya kira namanya politik bisa saja Prabowo disandingkan dengan Puan pada Pilpres 2024," ucapnya menambahkan.
Budhi mengungkapkan bahwa sebetulnya PDI Perjuangan mempunyai keuntungan dengan Presidential Treshold-nya sebanyak 20 persen.
Baca Juga: Setelah Dikudeta Moeldoko, Elektabilitas AHY Melejit dan Salib Anies Baswedan di Pilpres 2024
Baca Juga: Soroti Kebijakan Larangan Mudik Lebaran 2021, Puan Maharani Minta Pemerintah: Adil dan Konsisten
Budhi mengatakan dengan jumlah tersebut, PDI Perjuangan sudah bisa mengusung calon presiden sendiri di Pilpres 2024 nanti.
Akan tetapi, Budhi menuturkan apabila Prabowo Subianto dipaksakan dengan Puan Maharani maju pada Pilpres 2024 mendatang, maka bisa dipastikan belum mampu membantu dalam kemenangan.
Hal itu didasarkan rating Puan Maharani yang saat ini masih di bawah perolehan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.***
