JURNALSUMSEL.COM - PT KAI (Persero) terus meningkatkan pelayanannya guna memenuhi kenyamanan dan fasilitas lengkap masyarakat dalam menggunakan transportasi kereta api.
Transportasi kereta api yang juga banyak digunakan masyarakat yang ingin bepergian antar kota menjadi salah satu hal yang jadi pertimbangan pemerintah dalam peningkatan kualitasnya terhadap PT KAI setiap tahun.
Mengutip dari Antara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta manajemen PT KAI (Persero) mengelola subsidi tarif untuk kereta api kelas ekonomi sebesar Rp3,4 triliun pada tahun 2021 dengan baik dan profesional agar dampaknya dirasakan masyarakat.
Baca Juga: Simak Syarat dan Cara Mendapatkan KIP Untuk Daftar BLT PIP 2021 Hingga Rp1 Juta
Baca Juga: Sering Alami Nyeri Bahu? Ketahui Penyebabnya dan Simak Cara Mengatasinya di Sini!
Jumlah anggaran ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp2,6 triliun.
"Ini merupakan bukti bahwa negara hadir untuk memberikan pelayanan angkutan kereta api yang prima dan konsisten sampai ke pelosok dengan memberikan tarif yang terjangkau," kata Budi.
Budi juga mengatakan moda kereta api masih menjadi salah satu transportasi massal yang diminati seluruh lapisan masyarakat.
Khususnya pasa masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Budi meminta agar pelayanan PT KAI memastikan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri mengatakan subsidi kereta api kelas ekonomi yang dimulai sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2021 diberikan untuk sejumlah layanan.
Pertama, layanan kereta api perkotaan yaitu KA ekonomi jarak dekat (KA Lokal) di 28 lintasan pelayanan dengan volume sebesar 21.227.975 penumpang per tahun, kereta rel diesel (KRD) ekonomi (3.495.456 penumpang), kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek (166.365.911 penumpang) dan KRL Jogja-Solo sebanyak 2.229.887 penumpang.
Kedua, layanan kereta api antarkota yaitu KA ekonomi jarak jauh di tiga lintas pelayanan dengan volume sebesar 1.375.481 penumpang dalam satu tahun, KA ekonomi jarak sedang di 10 lintasan (3.276.157 penumpang) dan KA lebaran di satu lintas pelayanan (26.445 penumpang).
"Berbeda dengan tahun sebelumnya, skema pembayaran PSO tahun ini adalah per bulan, bukan lagi per triwulan. Harapannya agar dengan pembayaran setiap bulan, maka pelayanan makin baik dan mendukung kinerja keuangan PT KAI," jelas Zulfikri.***