Tahukah Kamu Jika Sepeda Motor Disebut Sebagai Kereta di Medan? Ternyata Ini Alasan Uniknya

- 10 Februari 2021, 12:05 WIB
 Wika Salim (kanan) saat mengenderai motor gede di Jalan Wastukancana, Kota Bandung.
Wika Salim (kanan) saat mengenderai motor gede di Jalan Wastukancana, Kota Bandung. /Remy Suryadie/Galamedia News/

JURNALSUMSEL.COM – Masyarakat di Medan atau yang berada di daerah Sumatera Utara pada umumnya menggunakan kata 'kereta' untuk menyebut sepeda motor dan motor untuk menyebut mobil.

Sementara bagi sebagian penduduk Indonesia yang tinggal di luar pulau Sumatera, khususnya pulau Jawa, tentu saja aneh mendengar istilah tersebut.

Karena biasanya untuk menyebutkan sepeda motor, kata yang dipakai memang sepeda motor atau motor, bukannya kereta.

Lalu apa sih alasan di balik penyebutan yang berbeda dan terkesan unik ini?

Nah, perlu diketahui di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kereta memiliki tiga arti yang berbeda satu sama lain.

Pertama, adalah kendaraan beroda dua atau empat yang biasanya ditarik oleh kuda.

Kedua, kereta dapat berarti sebagai kereta api, salah satu moda transportasi darat.

Ketika, kereta memang dapat diartikan sebagai sepeda motor.

Baca Juga: Bukan Myanmar Saja, Berikut 5 Negara Lain yang Juga Pernah Mengalami Kudeta Militer

Baca Juga: Sebanyak 7.143 Kasus Positif Covid-19 di Sumsel, Pemerintah Bentuk Pos Komando

Namun penyebutan kereta di luar daerah Medan atau Sumut pada umumnya dapat menimbulkan multitafsir sehingga seringkali membuat bingung.

Karena jika di wilayah Sumut, kereta diartikan sebagai sepeda motor, maka di luar sumut khususnya pulau Jawa, kereta sering diartikan sebagai kereta api.

Ahli bahasa sekaligus akademisi dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Amrin Saragih, mengatakan pendapatnya terkait persoalan unik ini.

Beliau mengatakan bahwa kereta pada awalnya digunakan warga khususnya di daerah sumut untuk menyebut semua alat angkut yang tidak menggunakan tenaga manusia.

"Dulu segala kendaraan yang bergerak tidak dipandu oleh manusia disebut kereta," kata Amrin

Dirinya juga mengatakan bahwa jenis kereta yang pertama adalah kereta yang ditarik oleh hewan seperti lembu atau sapi.

Namun, Seiring dengan berkembangnya zaman, muncullah kereta dengan penggunaan mesin.

"Contohnya kereta lembu, kemudian ada kereta berjentera, jentera itu mesin," jelasnya.
Kereta bermesin ini kemudian tak lagi disebut sebagai kereta berjentera, melainkan hanya disebut sebagai kereta.

Amrin mengatakan tidak mengetahui pasti alasan kata berjentera itu dihilangkan dari percakapan warga.

"Tapi bedanya kereta ini bertahan pada kata sepeda motor itu tanpa dibarengi kata-kata yang lain. Sama seperti di Semenanjung, Malaysia. Di sana, kata kereta dapat diartikan untuk mobil," tutur Amrin.

Dia kemudian menjelaskan kenapa warga di Medan tidak menggunakan kata sepeda motor untuk penyebutan kereta.

Baca Juga: Tega Menusukkan Bambu ke Anus Korbannya, Ternyata Ini Motif Tersangka Pembunuhan Seorang Gadis di Garut

Baca Juga: Facebook Menghapus Unggahan yang Mengklaim Vaksin COVID-19 Menyebabkan Autisme

Alasannya adalah karena kata motor dipakai oleh warga Medan untuk menyebutkan mobil.

"Kalau di Jawa kereta itu disebut sepeda motor, jadi kalau mereka datang kemari agak bingung.

Di sini kenapa tidak menyebut sepeda motor, karena ada juga yang memberi arti motor itu adalah mobil," jelasnya.

Di luar kebingungan yang ditumbulkan oleh polemik penggunaan kata kereta ini, nyatanya hal tersebut menjadi bukti, bahwa Indonesia merupakan sebuah negara kaya bahasa dengan berbagai bahasa yang berbeda dan khas, namun tetap saling berusaha untuk mengerti satu dengan yang lainnya.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah