JURNALSUMSEL.COM- DKI Jakarta kembali diterjang banjir setelah diguyur hujan lebat hingga Minggu 7 Februari 2021.
Berdasarkan keterangan data yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir parah dengan ketinggian di atas 150 cm terjadi di RW 4 dan RW 5 Kampung Melayu per pukul 22.34 WIB.
Kejadian banjir di Jakarta inipun dikaitkan dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Dewi Tanjung menanggapi banjir di Jakarta.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Dewi Tanjung menganggap banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh kinerja Gubernur Anies Baswedan yang tidak becus.
Baca Juga: Ini Wilayah yang Diprioritaskan Untuk Menerapkan PPKM Mikro, Mulai Berlaku 9 Februari 2021
Baca Juga: Viral di Twitter! Elon Musk Sejajar dengan Anies Baswedan. Transformasi Apa yang Anies Bawa?
“Jakarta banjir guys. Ini baru nyai mau komentari. Banjir Jakarta yang salah pasti Anies Baswedan gubernur seiman yang nggak becus kerja,” tuturnya, seperti dikutip Jurnal Sumsel dari akun @Dtanjung15.
Tidak hanya itu, Dewi Tanjung juga mempertanyakan terkait penggunaan dana banjir dan Covid-19 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Dana banjir entah kemana larinya, dana Covid-19 juga habis nggak tahu rimbanya,” tambah Dewi Tanjung.
Jakarta Banjir Guys.
Ini baru Nyai Mau Komentarin Banjir jakarta Yg salah Pasti Anis Baswedan Gubernur seiman yg ngga Becus kerja.
Dana banjir entah kemana larinya, dana Covid-19 jg habis ngg tau rimbanyahttps://t.co/uxCrqp1oVS— Dewi Tanjung15 (@DTanjung15) February 7, 2021
Diketahui, bahwa Gubernur Anies Baswedan sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi bencana banjir di Jakarta.
Pada senin sore 8 Februari 2021, Gubernur Anies telah meninjau kondisi pintu air di Manggarai Jakarta Selatan untuk memantau tinggi muka air.
Baca Juga: Minta Anies Mundur, Habiburokhman Beri Kartu Kuning Ali Lubis
Seperti dikutip Jurnal Sumsel dari ANTARA, Gubernur Anies mengatakan, Pemprov DKI telah siaga dalam memantau kondisi curah hujan yang ada di kawasan pegunungan.
Hal itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi musim hujan dengan tujuan mengukur jumlah volume air yang mengalir ke arah hilir.
Selain itu, Gubernur Anies menegaskan bahwa seluruh jajaran SDA DKI konsisten memantau kondisi bendungan Katulampa Bogor, Depok, hingga pintu air Manggarai, agar koordinasi antar pintu air di Jakarta aman terkendali.
Sementara itu, terkait beberapa wilayah yang terjadi genangan akibat curah hujan, maka secara tegas Gubernur Anies menargetkan Pemprov DKI dalam kurun waktu maksimal enam jam setelah kejadian akan dapat segera ditanggulangi.
“Bila curah hujan di bawah 100mm, seharusnya bisa terkelola dengan baik. Bila di atas 100mm, kita targetkan dalam waktu enam jam harus bisa menanggulangi genangan hingga surut,” katanya.
Baca Juga: Roy Marten Positif Covid-19, Begini Komentar Sang Anak Gading Marten
Bahkan, Gubernur Anies menambahkan bahwa saat dirinya mendengar ada genangan di beberapa wilayah Pejaten dan Kampung Melayu maka segara dalam waktu kurang enam jam dikondisikan dengan baik.
“Di Jakarta ada 3.000 RW, jadi ketika kita mendengar ada genangan di wilayah seperti Pejaten dan Kampung Melayu, hampir semuanya dalam waktu kurang enam jam terkondisikan dengan baik,” sambungnya.***