"Jadi, untuk sementara, Moeldoko masih keok melawan AHY di bursa pilpres meskipun elektabilitas AHY masih jauh di bawah jika dibandingkan dengan figur Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan," kata Karyono.
Baca Juga: Semarang Banjir, Jadwal Kereta Stasiun Tawang Terganggu, PT KAI Meminta Maaf
Baca Juga: BNPT Sebut Ada 1.250 WNI Terpapar Radikalisme: Mereka Berangkat ke Irak dan Suriah
Meski demikian, terkait isu pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat pada elektabilitas Moeldoko dalam bursa capres masih harus melalui survei persepsi publik.
"Untuk mengukur ada pengaruh atau tidak dan seberapa besar pengaruh isu pengambilalihan kepemimpinan Demokrat terhadap elektabilitas Moeldoko, semestinya diuji menggunakan instrumen penelitian," kata Karyono.
Dalam konteks elektabilitas pilpres, posisi AHY tentu lebih unggul karena sekarang posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Selain itu, AHY juga punya kebebasan dalam bergerak dan menarasikan dirinya sebagai calon presiden. Berbeda dengan Moeldoko yang saat ini masih berada dalam lingkaran kekuasaan.
Baca Juga: Benarkah BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Ada Penggantinya?, Ini Kata Menaker Ida Fauziyah
Baca Juga: Mudah! 5 Cara ini Efektif Mengobati Luka Memar di Bagian Tubuh
"Moeldoko harus mencermati situasi dan mengakulasi risiko politik jika ingin maju di pilpres. Moeldoko masih harus mencermati dari celah mana agar dapat berselancar dalam arena pilpres," ujarnya.