Industri Makanan dan Minuman di Indonesia Berikan Nilai Ekspor Tertinggi, Tembus 27,59 Miliar Dolar

- 20 Januari 2021, 06:20 WIB
Makanan dan minuman
Makanan dan minuman /Pixabay/silviarita

JURNALSUMSEL.COM- Industri makanan dan minuman di Indonesia memberikan nilai ekspor tertinggi dalam kelompok manufaktur. Totalnya menembus hingga 27,59 miliar dolar AS, pada Januari hingga November 2020. Selasa, 19 Januari 2021

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim menjelaskan bahwa sepanjang triwulan III 2020, industri makanan dan minuman menjadi penyumbang PDB nasional terbesar dengan mencapai 7,02 persen

Sebagai subsektor industrI pengolahan non migas, industri makanan menggelontorkan investasi sebesar Rp40,53 triliun pada Januari hingga September 2020.

Perubahan pola konsumsi masyarakat juga menuntut sektor industri makanan dan minuman ini berinovasi.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Daerah Ini, BMKG: Berpotensi Banjir!

Baca Juga: Mahasiswa Harus Tahu, Berikut 5 Website Buat Referensi Skripsi.

Kebiasaan masyarakat yang sebelumnya makan di rumah makan, kini menjadi pemesanan daring, sehingga membuat sektor ini lebih aktif dan memudahkan masyarakat untuk mengonsumsi makanan dengan menjaga kebersihan dan protokol kesehatan

“Sektor yang paling dekat dengan masyarakat ini, memang seharusnya memanfaatkan teknologi, guna memudahkan konsumsinya,”tutur Rochim

Selain itu, Rochim mengatakan bahwa Kementrian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan kerjasama dengan Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI)

Kerjasama ini untuk menyusun buku Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Industri Pangan. Buku ini diharapkan mampu menjadi panduan bagi industri pangan dalam melakukan aktifitas produksi di era pandemi saat ini

Langkah ini sebagai wujud serta Kemenperin untuk mendorong industri makanan dan minuman mengembangkan, berinovasi dalam produk, sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang diprediksi meningkat saat pandemi ini.

Baca Juga: Pejuang Beasiswa Harus Tahu, 4 Cara Sederhana Membuat Esai Beasiswa dengan Metode STAR

Baca Juga: Simak 7 Cara Ini untuk Menunjukkan Kecantikanmu dari Dalam Diri, Salah Satunya Sering Tertawa

Karena Kemenperin mencatat, bahwa selama ini industry makanan dan minuman mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional

Oleh sebab itu, sektor strategis ini dimasukkan dalam skala prioritas pengembangan pada peta jalan Making Indonesia 4.0

“Produsen makanan perlu mengembangkan produk dan teknologi, seperti produk-produk jadi yang siap untuk diproses di rumah dengan microwave, oven, atau lainnya,” ujar Rochim lewat keterangan resminya di Jakarta

Sejalan dengan hal itu, Rochim menambahkan bahwa pola konsumsi masyarakat berkaitan dengan perubahan sistem pemasaran, maka butuh pengembangn teknologi digital kepada produsen.

“Pemasaran sebelumnya dilakukan secara konvensional, dan kini beralih menggunakan inovasi pemasaran online. Sedangkan bidang logistik juga perlu dinaikkan contactless logistic atau system mengurangi interaksi antarmanusia sehingga konsumen merasa aman,” kata Rochim.

Baca Juga: Saat Tinjau Banjir di Kalsel, Jokowi : 3 Hal ini Harus Diperhatikan

Baca Juga: Crazy Rich Surabaya, Budi Said Menangi Gugatan PT Antam sebesar 1,1 Ton Emas, Begini Kronologinya

Oleh karena itu, Kemenperin memperkenalkan konsep industri 4.0 dalam pemasaran secara online.

Adapun bidang produksi butuh diperkenalkan dengan teknologi pangan olahan dan diversifikasi produk seperti frozen food dan produk pemasaran lainnya agar lebih awet.

Dan juga produk-produk yang siap makan, yang tinggal kirim, dan bisa diolah lebih mudah di rumah.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x