Peringati Sumpah Pemuda, BEM SI dan Kelompok Oposisi Jalanan Kembali Demo Tolak UU Ciptaker

28 Oktober 2020, 12:45 WIB
Ilustrasi logo BEM SI. /Kamila Astrilia/Twitter.com/@aliansibem_si

JURNALSUMSEL.COM – Aksi demo tolak UU Ciptaker akan dilanjutkan pada hari ini, Rabu, 28 Oktober 2020.

Aksi demo yang dilaksanakan pada hari ini juga dilakukan dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2020.

Aksi demo hari ini digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang diprediksi mencapai 1.000 demonstran.

Baca Juga: Libur Panjang, KAI Daop 7 Madiun Tambah Jumlah Kereta, Ini Jadwal dan Rutenya

Dilansir dari RRI, menurut Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Remy Hastian demo ini dilakukan kembali lantaran Presiden Jokowi tidak kunjung menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).

Apalagi reaksi pemerintah yang dinilai acuh tak acuh yang justru menyarankan masyarakat melakukan judicial review terhadap UU Cipta Kerja.

Atas dasar ini, aliansi BEM seluruh Indonesia melakukan aksi demo kembali untuk menuntut pembatalan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Cek Pengumuman Hasil Seleksi CPNS 2019, Berikut Situs 64 Kementerian/Lembaga

Tak hanya melibatkan BEM SI, demo kali ini juga disebut-sebut akan diikuti oleh kelompok oposisi jalanan yang hendak memperingati hari Sumpah Pemuda dengan ikut berdemonstrasi.

Menanggapi hal ini, Pengamat Politik dan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, mengatakan, kelompok oposisi jalanan seperti Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) diharapkan dapat mengerahkan massanya agar berdemo secara damai dan aman.

Hal ini dituturkan Boni melalui melalui catatan resmi jelang Hari Sumpah Pemuda di Jakarta.

Baca Juga: Erick Thohir : Vaksin Corona Bagi Masyarakat Mampu Tidak Gratis, Harus Bayar

Ia mewanti-wanti pihak oposisi jalanan dan ormas lainnya yang akan ikut berdemo karena khawatir akan mengganggu ketertiban umum.

Selain itu, aksi anarkis yang ditimbulkan pendemo pada beberapa waktu lalu diharapkan tidak terjadi lagi kali ini, karena akan merusak citra pemuda di Indonesia.

Sebelumnya, ia juga menuturkan bahwa pada 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia mengikrarkan sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yang mana kejadian tersebut menjadi sentral perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dipelopori oleh pemuda.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Layanan Pengiriman Untuk Kamu yang Punya Bisnis Lokal

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Karena peristiwa tersebut melibatkan peran besar pemuda di dalamnya, sudah seharusnya saat ini pemuda Indonesia menjaga perdamaian di negara ini, bukan malah melakukan aksi anarkis.

Hal ini dihimbau Boni agar perayaan Sumpah Pemuda kali ini dapat menjadi momen bersejarah penting yang berjalan dengan damai dan diutarakan dengan cerdas serta elegan oleh para pemuda dan oposisi jalanan yang melakukan demonstrasi.***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler