Dinkes DKI Akui Kasus Demam Berdarah Tahun Ini Naik Signifikan

31 Maret 2024, 16:44 WIB
Ilustrasi - Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). /pixabay.com/

Kepala Dinas Kesehatan (Dinas) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengakui, bahwa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta pada tahun ini meningkat tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 
 
"Tapi memang tahun ini peningkatan kasusnya cukup signifikan, mulai dari Januari, Februari, Maret, masih ada kenaikan," kata Ani di Jakarta yang dikutip, Jumat (29/3).
 
Baca Juga: Beli Moge Listrik Rp6,3 Miliar, Kommas Jakarta Desak Audit Penganggaran Pemprov DKI
 
Baca Juga: Dishub DKI: 1.965 Motor Ditilang Akibat Melawan Arah
 
Ani menerangkan, secara merata penyakit demam berdarah naik di tiap wilayah Jakarta. Tapi paling banyak dilaporan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. 
 
"Sebenarnya secara merata semua naik. Tapi kalau wilayah yang lumayan tinggi Jakbar, selain itu Jaksel," tuturnya. 
 
Ani menerangkan, Sebenarnya DBD ini kasus endemi, setiap tahun ada kasusnya dengan pola yang relatif sama dan biasanya merebak di akhir tahun. "Sekitar bulan Desember mulai naik dan puncaknya bulan Maret dan April, ini sesuai dengan iklim," tuturnya. 
 
Baca Juga: KPK Mulai Selidiki Kasus Jaksa KPK Diduga Peras Saksi hingga Rp3 Miliar
 
Baca Juga: DPRD DKI Minta Pemprov Antisipasi Kenaikan Harga Daging Sapi dan Ayam Jelang Lebaran
 
Dalam menanggulangi penyakit DBD ini Dinkes DKI bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki program DBD Clean. 
 
DBD Clean ini bisa memprediksi insiden rate DBD dibandingkan dengan iklim atau curah hujan serta kelembapan udara. 
 
"Karena prediksi cuaca curah hujan dan kelembapan udara masih tinggi sampai Mei, maka kegiatan PSN kita efektifkan supaya kita bisa memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk," tutupnya.

Editor: Lamka Alum

Tags

Terkini

Terpopuler