Kasus Kematian Keluarga di Kalideres ditutup, Kepala Forensik Ungkap Penyebab Meninggalnya Keempat Korban

10 Desember 2022, 06:09 WIB
Misteri kematian 4 bersaudara dalam satu rumah di Kalideres, Jakarat Barat akhirnya disimpulkan sebagai kematian yang wajar saja. /

JURNALSUMSEL.COM - Kasus kematian misterius satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat kini resmi dihentikan.

Setelah diduga ada unsur kekerasan hingga bunuh diri, kasus kematian keluarga di Kalideres sempat ramai diperbincangkan masyarakat karena banyak terdapat kejanggalan.

Tetapi setelah diselidiki, Penyidik dari Polda Metro Jaya mengungkapkan tak ada unsur tindak pidana dalam kasus yang menewaskan empat anggota keluarga di Kalideres tersebut.

Keterangan tersebut turut disampaikan langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.

"Tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang tersebut," katanya, Jumat, 9 Desember 2022.

KeBaca Juga: Peringati HDI 2022, Kemensos Serahkan Asistensi Sosial di 31 Titik di Indonesia bagi Penyandang Disabilitas

Hengki menjelaskan bahwa dalam kasus meninggalnya satu keluarga di Kalideres itu tidak ditemukan indikasi bunuh diri maupun pembunuhan.

Kesimpulan tersebut juga diperkuat dengan kesimpulan dari tim laboratorium forensik, tim kedokteran forensik, tim psikologi forensik, dan ahli sosiologi agama.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Kasus Ditutup, Satu Keluarga di Kalideres Dinyatakan Mati Wajar".

Oleh karenanya, empat orang yang masih dalam satu keluarga tersebut dinilai meninggal secara wajar.

"Ke depan kasus ini akan kami hentikan penyelidikannya," ujar Hengki.

Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RSCM Ade Firmansyah Sugiharto turut menjelaskan penyebab meninggalnya empat orang tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Baca Juga: Mengenal Kekayaan Alam di Desa Simpang Tiga Abadi, OKI Melalui Program Pelatihan Jurnalisme Lingkungan

Ia mengungkapkan bahwa Rudiyanto meninggal akibat mengalami pendarahan saluran cerna. Kemudian, Renny meninggal akibat kelainan payudara dan Dian meninggal lantaran gangguan pernafasan.

Sementara itu, Ade menjelaskan jika Budyanto meninggal akibat adanya riwayat penyakit jantung.

"Kematian yang pasti dari Pak Budyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut," ucapnya.

Diketahui, dalam kasus tersebut, Rudiyanto meninggal terlebih dahulu, lalu Renny Margaretha, disusul Budiyanto, dan terakhir Dian.

Sebagai informasi, penemuan keempat jasad tersebut bermula saat ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban beberapa waktu lalu.

Setelah itu, Ketua RT pun langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Kalideres. Kemudian, polisi bersama Ketua RT mendobrak masuk ke dalam rumah tersebut.

Baca Juga: Tiga Tahun PRMN Bersama dan Bermakna, Jadi Media Terdepan dan Terus Menguatkan Kolaborasi bersama Jurnalis

Saat pintu utama berhasil dibuka, petugas pun menemukan empat jasad di tiga ruangan yang berbeda, yakni di ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

Oleh karena penemuan tersebut, keempat korban langsung diautopsi dan polisi pun melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi.

Adapun, dalam mengusut kasus tersebut, pihak kepolisian telah memeriksa 28 orang saksi dan meminta bantuan dari sejumlah tim ahli atau pakar.

Selain itu, pihak kepolisian juga telah menemukan sejumlah barang bukti yang terdapat di lokasi penemuan jasad.

Pihak kepolisian diketahui melakukan proses penyidikan terhadap kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres itu dengan teliti dan berhati-hati.

Hal itu ditujukan agar penyidik dapat memberikan penjelasan secara akurat kepada masyarakat.***(Egista Hidayah/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler