Keluarga Mendiang Brigadir J Mengaku Alami Teror Peretasan Ponsel Selama Penyidikan Kasus Baku Tembak

20 Juli 2022, 08:52 WIB
Kasus Polisi Tembak Polisi: Pengacara Brigadir J Sebut Ada Dugaan Pembunuhan Berencana /Humas Polda Metro Jaya/

JURNALSUMSEL.COM - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat terhadap istri Irjen Pol (nonaktif) Ferdy Sambo masih terus didalami.

Kasus yang berujung baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo itu menarik banyak perhatian masyarakat lantaran melibatkan semua oknum polisi.

Melansir dari PMJ News, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan Irjen Pol Ferdy Sambo telah diperiksa berkali-kali oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

"Informasi yang didapat lebih dari sekali ya dari penyidik Polres Jakarta Selatan, kalau dari Polda belum dapat info," kata Prasetyo, Selasa, 19 Juli 2022.

Baca Juga: Ayah Brigadir J Minta Otopsi Ulang Agar Kasus Penembakan di Rumah Irjen Pol Ferdy Sambo Segera Terungkap

Sementara itu, terkait dengan terus berjalannya penyelidikan kasus baku tembak Polisi ini, ayah dari korban memberikan pernyataan.

Samuel Hutabarat, ayah mendiang Brigadir J, mengatakan bahwa permintaan keluarga akan otopsi ulang agar semuanya menjadi jelas.

"Itu (permintaan otopsi ulang) diajukan lawyer kami, pertimbangannya biar semua yang terjadi terang benderang," katanya.

Di sisi lain, selama kasus ini berjalan dia mengaku tidak menjalin komunikasi dengan pihak Polri, atau dalam kata lain belum ada komunikasi yang terjadi.

Mengenai banyaknya temuan baru yang ditemukan oleh pihak keluarga, Samuel mengatakan semua itu sudah dikirimkan ke pengacara mereka di Jakarta.

"Itu bentuknya berupa foto yang terjadi luka-luka tambahan yang sudah kami lihat, disaksikan oleh Bapak Kombes yang mengantar jenazah ke rumah kami gitu. Berupa foto yang kami kirim," tuturnya.

Baca Juga: Kadiv Humas Mabes Polri Tegaskan Penyidikan Kasus Irjen Pol Ferdy Sambo Akan dilakukan Secara Profesional

Samuel menjelaskan bahwa foto-foto luka di tubuh anaknya ini diambil oleh adik iparnya, dan sudah ditangani oleh pihak pengacara.

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan perihal dugaan adanya peretasan pada ponsel keluarga.

Dia menyampaikan 'teror' yang mereka terima hanya terjadi di ponsel berupa dugaan peretasan.

Pihak yang pertama kali mendapat peretasan adalah sang istri, kemudian tiga anak-anaknya, dan terakhir dirinya sendiri.

"Saya rasa sampai sekarang hp saya masih disadap tuh," ujarnya, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube tvOne News.

Samuel menjelaskan bentuk peretasan yang diterimanya yakni tidak bisa menggunakan WhatsApp dan juga Facebook.

"Apabila kita buka layar WA langsung hilang begitu," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Daftar Pemenang dalam Ajang Penghargaan Blue Dragon Series Awards 2022

Ketika ditanya bagaimana dia bisa begitu yakin ponselnya mengalami peretasan, Samuel dengan tegas menyatakan bahwa tidak mungkin ponsel mereka satu keluarga rusak dalam waktu bersamaan.

"Tidak mungkin rusak sekeluarga, Pak. Apa mungkin rusak sekeluarga sekaligus? Hebat kali tuh," ujarnya.

Selain itu, di layar ponsel masing-masing juga tertulis bahwa nomor mereka tidak lagi terdaftar di Whatsapp

Sementara untuk Facebook sendiri dia menyebut seperti yang tersebar di media, mereka harus mendaftar ulang.

"Ada tampil di layar untuk daftar ulang di Facebook," kata ayah Brigadir J.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PMJ News YouTube tvOne News

Tags

Terkini

Terpopuler