JURNALSUMSEL.COM - Tengah viral kasus penangkapan bos robot trading Fahrenheit saat ini.
Hendry Susanto selaku tersangka kini telah diamankan pihak kepolisian terkait dugaan penipuan investasi robot trading Fahrenheit.
Kabar penangkapan bos robot trading Fahrenheit tersebut sudah dibenarkan oleh Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Baca Juga: Keguguran Bayi Kembar, Dinda Hauw: Selamat Jalan Adik
"Sudah ditangkap dan ditahan di Bareskrim," kata Whisnu Rabu, 23 Maret 2022.
Kasus penipuan investasi robot trading Fahrenheit ini menambah panjang daftar kasus penipuan serupa Indra Kenz beberapa waktu lalu.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis mengungkap sejumlah fakta mengejutkan mengenai modus penipuan investasi robot trading Fahrenheit.
Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Galamedia News dengan judul "Bikin Geleng-Geleng Kepala, Polisi Ungkap Cara Kerja Robot Trading Fahrenheit yang Tengah Viral".
Menurut Auliansyah, modus penipuan investasi robot trading Fahrenheit mengiming-imingi calon korban dengan keuntungan yang menggiurkan.
Yakni dengan cara membeli robot trading Fahrenheit seharga 10 persen dari total dana yang diinvestasikan.
Tak sampai disitu calon korban juga diwajibkan menyetorkan sejumlah uang dengan jumlah banyak.
Setelah itu para pelaku pun menjanjikan keuntungan sebesar 50 hingga 80 persen kepada korban investasi robot trading Fahrenheit.
"Kemudian para pelaku menjelaskan kepada member bahwa robot trading Fahrenheit ini memiliki slogan D4. Apa itu? Duduk, diam, dapat duit," ungkapnya, dikutip Galamedia dari PMJ News, Rabu 23 Maret 2022.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Hotel di Palembang yang Dekat dengan Bandara
Polisi sendiri lanjut Auliansyah sudah menangkap empat orang tersangka penipuan investasi robot trading Fahrenheit. Mereka adalah D, ILJ, DBC dan MF.
"Kami sudah mengamankan empat pelaku, di belakang ini ada tiga, yang satu baru saja kami amankan dan sedang kami lakukan pemeriksaan," tuturnya.
Usai diamankan polisi, kini para tersangka dijerat dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hingga UU ITE.***(Kartika Nugraha/Galamedia News)