Gunung Merapi Kembali Keluarkan Guguran Awan Panas, Ini Kata BPPTKG

28 Januari 2021, 06:55 WIB
Frekuensi awan panas guguran Gunung Merapi terus meningkat. /- Foto : Instagram @bpptkg/

JURNALSUMSEL.COM- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan guguran awan panas.

Terpantau oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Rabu 27 Januari 2021, Gunung Merapi telah mengeluarkan guguran awan panas.

Tercatat dari hasil pantauan tersebut bahwa Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran 36 kali dengan jarak luncur sejauh 500-3.000 meter ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.

“Awan panas ini tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15 sampai 60 mm dan durasi 83 sampai 197 detik,” Kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari ANTARA.

Tidak hanya itu, berdasarkan data pengamatan BPPTKG, mulai pukul 00.00-14.00 WIB.

Baca Juga: Sudah Klaim Token Listrik Gratis PLN? Hanya Sampai Maret 2021, Simak Caranya di Sini

Baca Juga: 13 Tren Make Up 2021 ini Buat Riasan Wajahmu Antimainstream, Yuk Cobain!

Telah terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur terjauh yakni 3.000 meter pada pukul 12.53 WIB dengan amplitudo 55 mm dan durasi 317.8 detik.

Hanik mengatakan bahwa jarak luncur awan panas tersebut masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG.

Radius bahaya tersebut yakni sejauh lima kilometer dari puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedok, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Selain itu, Hanik juga menjelaskan akibat dari adanya awan panas guguran tersebut.

Akibatnya BPPTKG mendapatkan laporan bahwa telah terjadi hujan abu di sejumlah daerah seperti di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali.

Dengan kejadian ini, masyarakat dihimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik, seperti menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air.

Baca Juga: True Beauty Episode 13: Seo Jun Cinlok Sama Su Jin?!

Baca Juga: 5 Fakta Unik ‘Birdwatch’ Program Pengecekan Fakta dan Anti Hoax oleh Twitter

“Sehubungan dengan hujan abu yang masih terjadi di area puncak masyarakat juga perlu mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi,” lanjut Hanik.

Hanik juga menambahkan bahwa Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif sejak 4 Januari 2021.

Erupsi ini dikenal juga sebagai tipe Merapi, yaitu erupsi dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava disertai dengan guguran lava dan awan panas guguran.

“Sedangkan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik yang diperkirakan menjangkau radius tiga kilometer dari puncak,” sambung Hanik.

Diketahui, bahwa BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau Siaga.

Baca Juga: Kamu Nggak Bakal Kuat Liat Tingkah Menggemaskan Su Ho Nanti Malam, Ini Spoiler Drakor True Beauty Episode 13!

Baca Juga: Ingin Diberi Umur Panjang? Ini 3 Amalan Sederhana dan Mudah yang Dapat Kamu Lakukan

Status ini mengindikasikan adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi, Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler