Kata sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, "Ketika zaman Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, kalau diiqomahkan sholat, lalu kami membuka tumit-tumit dan mulai merapatkan dan sejajar pundaknya, betis kami dipertemukan. Sedikit saja longgar kaki atau pundaknya, maka shaf tersebut tidak rapat."
Jika kita hendak merapatkan shaf sholat jangan seperti anak domba, yang kakinya tidak bisa dirapatkan maupun dilebarkan.
Jika shaf tidak rapat, maka syaitan akan bermain di dalamnya (membuat kita tidak khusyu' dan memikirkan hal lain).
Ukuran sajadah kita itu bukan ukuran shaf kita, tapi ukuran shaf kita ada di bahu dan tumit.
Begitu juga duduk tasyahud awal maupun akhir tidak mengubah posisi shaf.***