JURNALSUMSEL.COM – Kamu harus hati-hati terhadap aktivitas phising yang saat ini sedang marak beredar melalui media sosial.
Phising merupakan suatu kejahatan online melalui metode penipuan untuk mendapatkan data pribadi korbannya.
Kata phising berasal dari plesetan kata ‘Fishing’ yang artinya memancing. Namun yang dimaksud phising bukan memancing ikan, melainkan memancing korban untuk memberikan informasi data pribadinya.
Jika terkena aktivitas phising, kamu dapat mengalami banyak kerugian, salah satunya menjadi korban pencurian data yang akan dimanfaatkan untuk hal yang tidak bertanggung jawab.
Contohnya data pribadi dijual ke pihak lain, lalu mengambil alih dan menyalah gunakan akun sosial media milikmu, serta kamu bisa menjadi korban penipuan.
Baca Juga: Trauma Akibat Sering Tidur di Waktu Maghrib, Ini Hal Menyeramkan yang Pevita Pearce Alami
Baca Juga: Tidak Mau Kalah! Nokia 1.4 Resmi Rilis dengan Harga 1,6 Jutaan, Cek Spesifikasinya!
Oleh sebab itu, kamu harus memahami cara mengenali dan mencegah terkena phising. Berikut Jurnal Sumsel kutip dari berbagai sumber.
Ciri-Ciri Phising
Phising dilakukan secara online, hacker biasanya melakukan phising dengan cara sebagai berikut:
1. Website Palsu
Kasus Phising banyak terjadi di dunia digital melalui website palsu atau website duplikat.
Hacker phising biasanya membuat website yang mirip dengan salah satu website resmi untuk mengelabui korban.
Oleh sebab itu, kamu harus lebih berhati-hati saat membuka website dan diminta melakukan login menggunakan data diri. Pastikan itu adalah Website yang benar.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Turunkan Berat Badan Tanpa Lakukan Diet Ekstrem dan Ekstra, Dijamin Tak Ribet!
2. Email Tidak Resmi
Sama halnya dengan website palsu, aktivitas phising juga banyak melalui email.
Pesan yang dikirimkan melalui email biasanya terlihat meyakinkan sama seperti email asli. Kamu harus lebih waspada dengan mengecek lebih teliti mengenai pengirim email tersebut.
Jika kamu ragu tentang keasliannya, jangan pernah melakukan klik link yang terdapat di pesan email, apalagi sampai mengisikan username dan password.
3. Phone Phising
Tidak hanya menggunakan media website dan email saja, kasus phising juga sekarang sering melalui nomor telepon.
Biasanya, hacker akan mengirimkan SMS atau melalui WhatsApp dengan kalimat yang meyakinkan dan diikuti link yang tampak seperti asli.
Baca Juga: Valentine Semakin Dekat! Ini 6 Rekomendasi Hadiah yang Bisa Buat Pasangan Wanitamu Bahagia
Baca Juga: Cek Nama Penerima BLT UMKM Rp2,4 Juta di eform.bri.co.id/bpum
Cara Mencegah Terkena Phising
Setelah kamu mengetahui ciri-ciri phising, kamu harus tau bagaimana cara mencegah terkena phising, yaitu di antaranya:
1. Amankan Web Browser dengan Install Ekstensi Keamanan
Cara yang mencegah dari phising yang pertama adalah dengan mengunduh fitur ekstensi keamanan di web browser kamu.
Ekstensi ini nantinya berguna untuk memberikan notifikasi setiap kali kamu mengunjungi website yang berbahaya.
2. Teliti dalam Menerima Email
Teliti lah terhadap setiap email yang masuk. Jika asalnya kurang jelas dan meminta kamu untuk mengisi data diri, abaikan saja.
Pesan phising pada email biasanya memaksa dan mengandung ancaman, jadi kamu tidak perlu takut.
Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Sebentar Lagi, Cek Kembali Syaratnya Jangan Sampai Terlewat!
3. Selalu Gunakan SSL
SSL (Secure Socket Layer) merupakan lapisan keamanan untuk melindungi transaksi di website dengan teknologi enkripsi data yang canggih.
Menggunakan SSL sudah tentu lebih aman untuk website agar terhindar dari phising.
4. Behati-hati Terhadap Pop-up di Website
Saat kamu mengakses website, biasa nya akan muncul pop-up. Apabila pop-up tersebut berisi kalimat ancaman yang memaksa kamu untuk unduh file, biasanya itu adalah phising.
Jika kamu ingin aman, kamu bisa mengunduh ekstensi pop-up blocker pada browser, sehingga selama ekstensi itu aktif, tidak akan ada lagi pop-up yang akan muncul di web browser kamu.