Kondisi Pelaku Penyerangan Gereja di Perancis Kritis, Pihak Tunisia Lakukan Penyelidikan

- 31 Oktober 2020, 10:01 WIB
Ilustrasi Gereja Notre Dame Lyon Prancis yang ramai diberitakan setelah terjadi penyerangan terhadap umat yang menyebabkan 3 orang meninggal
Ilustrasi Gereja Notre Dame Lyon Prancis yang ramai diberitakan setelah terjadi penyerangan terhadap umat yang menyebabkan 3 orang meninggal /Christian hardi/Pixabay

JURNALSUMSEL.COM – Penyerangan yang terjadi di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis, dan menewaskan tiga orang serta melukai sejumlah orang lainnya yang ada di gereja tersebut.

Pria yang dicurigai membunuh tiga orang tersebut adalah seorang warga asal Tunisia, Afrika Utara 21 tahun yang baru tiba di Eropa beberapa minggu yang lalu.

“Tersangka yang diidentifikasi sebagai Brahim Aouissaoui, mendarat pada akhir September di pulau Lampedusa di Italia, ia ditempatkan di lokasi karantina virus oleh pihak berwenang sebelum dibebaskan dengan perintah untuk keluar dari wilayah Italia,” dikutip dari ANTARA.

Dalam peristiwa penyerangan tersebut dikonfirmasikan bahwa tersangka membunuh seorang wanita dan pria, dan seorang wanita lain tak terselamatkan akibat tenggorokannya yang robek akibat serangan pisau pelaku.

Baca Juga: 3 Fakta Mengejutkan yang Menyebabkan Pembunuhan Brutal di Gereja Notre Dame Perancis

Baca Juga: Gempa Tektonik 7,1 Magnitudo Guncang Turki, KBRI: Tidak Ada Korban WN

Pelaku penyerangan ini telah ditangkap setelah mendapatkan timbakan timah panas dari polisi Prancis.

Akibat tembakan tersebut pelaku kini masih berada di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Dikutip dari Al Arabiyah, pihak Tunisia mengecam keras kejadian tersebut dan mengatakan telah meluncurkan penyelidikan.

Mohsen Dali Wakil jaksa agung di pengadilan tingkat pertama Tunisia mengatakan kepada AFP, bahwa mereka berkomitmen untuk membuka penyelidikan yang menyusul kecurigaan bahwa seorang warga Tunisia telah melakukan operasi di luar negeri.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 31 Oktober 2020: Sebagian Wilayah Sumsel Masih Diguyur Hujan

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Sabtu 31 Oktober 2020, Bertabur Film Blockbuster Seperti Goosebumps

Ia juga menyampaikan bahwa Afrika Utara menolak segala bentuk terorisme dan ekstrimisme, serta memperingatkan terhadapa eksploitasi ideologis dan politik terhadap agama.

Akibat peristiwa itu saat ini Prancis telah mengumumkan status darurat, dan telah menurunkan 7.000 tentara sebagai langkah pengamanan.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah