Revolusioner Samsung Lee Kun-hee Tutup Usia, Ekonomi Korea Terancam Anjlok

- 25 Oktober 2020, 16:15 WIB
Bos Besar Samsung Group, Lee Kun-hee Meninggal Dunia.
Bos Besar Samsung Group, Lee Kun-hee Meninggal Dunia. /The New York Times/

JURNALSUMSEL.COM - Samsung Group merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia.

Perusahaan  Samsung tersebut kini tengah berduka. Pasalnya Pimpinan Samsung Group, Lee Kun-hee baru saja meninggal dunia pada Minggu 25 Oktober 2020 di usia 78 tahun.

Lee Kun-hee merupakan ketua kedua sekaligus anak dari pendiri Samsung Group Lee Byung-chull.

"Kami telah memutuskan untuk mengadakan pemakaman sederhana sesuai dengan keinginan keluarga yang berduka.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Si Cantik Chaeyoung TWICE yang Wajib Diketahui ONCE

Baca Juga: Menang 29 Kali Tanpa Kalah, Ini Alasan Khabib Nurmagomedov Pensiun Sebagai Petarung

Kami dengan sopan menolak semua kunjungan belasungkawa dan karangan bunga pemakaman" demikian pengumuman dari pihak Samsung Group, dikutip Jurnal Sumsel dari KOREABOO.

Siapa sangka perusahaan asal Korea Selatan ini dulunya adalah sebuah restoran Mie yang didirikan oleh Lee Byung-chull, kemudian menjelma menjadi perusahaan teknologi besar, dengan aset senilai 375 miliar dolar Amerika Serikat.

"Ketua Lee merupakan seorang visioner, yang mentransformasikan Samsung menjadi inovator kelas dunia dan kekuatan industri, dari sebuah bisnis lokal.

Deklarasi "Manajemen Baru" pada 1993 merupakan motivasi perusahaan untuk memberikan teknologi terbaik demi membantu komunitas global," pernyataan resmi dari Samsung, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Diperkirakan Jumlah Formasi CPNS Tahun 2021 Akan Lebih Besar Dari Tahun 2019, Berikut Penjelasannya!

Baca Juga: Pengumuman CPNS 2019 Tinggal Menghitung Hari, Pahami Cara Penghitungan Nilainya

Bisnis perusahaan Samsung yang dikelola Lee Kun-hee sejak 1987 ini semakin menggurita. Tidak hanya bergerak di bidang elektronik, namun juga merambah ke asuransi dan konstruksi kapal.

Selama Lee menjabat, Samsung Electronics menjelma dari produsen televisi kelas dia menjadi perusahaan teknologi dunia terbesar, dari segi pendapatan.

Di Korea Selatan secara keseluruhan, Samsung menguasai sekitar 40 persen dari kapitalisasi pasar.

Sehingga kepergian Pimpinan Samsung ini memiliki implikasi serius bagi perekonomian Korsel secara menyeluruh.

Baca Juga: Gempa 5,9 Magnitudo Guncang Pangandaran dan Sekitarnya, BMKG: Waspada Gempa Susulan!

Baca Juga: Skor Hasil Sama, BKN Jelaskan Tahapan Penentuan Kelulusan CPNS 2019

Tidak adanya pemimpin di perusahaan ini, dapat menyebabkan terjadinya jatuhnya saham Samsung, yang berdampak besar bagi perekonomian Korsel.

Selain itu, saat ini keluarga Lee Kun-hee harus membayar pajak warisan kepada pemerintah, yang pastinya akan melemahkan kontrol perusahaan.

"Berdasarkan Undang-Undang warisan Korea Selatan, setiap warisan lebih dari 3 miliar won KRW akan dikenakan pajak dengan tarif sebesar 50 persen. Diseesuaikan denga KRN terhadap USD saat ini, yaitu lebih dari 2,7 juta dolar USD.

Saat ini, keluarga Lee Kun-hee akan menerima warisan sekitar 16,8 triliun won KRW, yaitu sekitar 14,9 miliar dolar USD.

Baca Juga: Sinopsis Film Underworld: Blood Wars yang Akan Tayang di TRANSTV Tanggal 25 Oktober 2020

 Baca Juga: Diusung Baterai Tahan 24 Jam, Ini Spesifikasi Samsung Galaxy M51, Cek Harga dan Spesifikasinya

7,45 miliar dolar dari itu akan langsung masuk ke dompet pemerintah, yang berarti keluarga Lee Kun-hee akan dipaksa untuk menjual aset pribadi mereka, melemahkan kontrol," dikutip Jurnal Sumsel dari Koreaboo.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Koreaboo ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x