Tak Ingin Hentikan Perang, Menteri Keuangan Israel: Akan Ada Kekuasaan Militer di Gaza

- 31 Januari 2024, 11:38 WIB
Menteri Keuangan dan Perdana Menteri Israel (Bazalel Smotrich dan Benyamin Netanyahu
Menteri Keuangan dan Perdana Menteri Israel (Bazalel Smotrich dan Benyamin Netanyahu /

JURNALSUMSEL.COM - Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.

Tak hanya itu, hingga saat ini serangan masih terus dilakukan meski Israel telah mendapat banyak kecaman dari negara-negara di dunia.

Melansir dari Antara, Menteri Keuangan garis keras Israel, Bezalel Smotrich pada Senin, 29 Januari 2024 mengatakan bahwa Partai Zionis Religius tidak akan setuju untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan menyerukan pemerintahan militer Israel di daerah itu setelah perang.

Baca Juga: Viral Video Tentara Israel Serbu Rumah Sakit, Kelompok Masyarakat di Jenin Serukan Aksi Mogok Kerja Massal

Smotrich menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan partai di parlemen Israel, Knesset, demikian menurut saluran lokal Channel 12.

Dia mengatakan bahwa menghentikan perang di Gaza selama dua bulan berarti kehilangan prestasi tentara Israel di sana dan akan memungkinkan kelompok Palestina Hamas untuk memulihkan kekuatannya, sehingga memungkinkan terorisme memasuki daerah kantong itu lagi setelah tentara mundur.

Komentar tersebut muncul sebagai reaksi terhadap laporan di media Israel bahwa Israel dan Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mana gencatan senjata selama dua bulan akan berlaku dan pertukaran pertahanan akan dilakukan.

"Akan ada kekuasaan militer di Gaza karena hal itu disepakati oleh kita semua," kata Smotrich dalam sebuah wawancara dengan Channel 12, Sabtu (27/1).

Dia juga berbicara menentang Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), dengan mengatakan bahwa badan tersebut harus diusir dari Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga: Menang 2-1, Arsenal Patahkan Kutukan di Markas Nottingham Forest

Israel menuduh beberapa karyawan badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 26.637 warga Palestina dan melukai 65.387 lainnya. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x