Ukraina Akan Penuhi Tuntutan Rusia dengan Syarat Jaminan Keamanan dari Negara Barat

- 31 Maret 2022, 09:02 WIB
Hasil dari dialog damai antara Rusia dan Ukraina tersebut salah satunya adalah tawaran neral dari Mykhailo Podolyak.
Hasil dari dialog damai antara Rusia dan Ukraina tersebut salah satunya adalah tawaran neral dari Mykhailo Podolyak. /PIXABAY/David_Peterson/

JURNALSUMSEL.COM - Pada Selasa, 29 Maret 2022 perundingan damai antara Rusia dan Ukraina telah selesai dilaksanakan.

Sebelumnya Presiden Erdogan secara langsung menghubungi Vladimir Putin untuk membahas soal negosiasi damai dan penarikan pasukan Rusia di Ukraina.

Perundingan damai yang dilaksanakan di Istanbul, Turki tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan yang dibahas oleh negosiator Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Rusia Tarik Pasukan dari Kyiv dan Chernihiv, AS Ingatkan Ukraina Akan Satu Hal Ini

Rusia meminta Ukraina menjadi negara dengan status netral jika ingin menghentikan serangan di beberapa kota.

Akan tetapi, Ukraina memberikan syarat. Yakni negara Barat, seperti AS, Perancis, dan Inggris bisa memberikan jaminan keamanan pada negara tersebut.

Ukraina juga menjelaskan tidak akan bergabung dengan NATO dan menerima menjadi negara netral.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Ukraina Bersedia Jadi Negara Netral, Keinginan Vladimir Putin Terpenuhi?".

Baca Juga: BSU Rp2,4 Juta April 2022 Kapan Cair? Cek di Link Ini untuk Dapat Bansos PKH

“Kami telah mendengar selama bertahun-tahun bahwa pintu terbuka, tetapi kami juga mendengar bahwa kami tidak dapat bergabung. Itulah kebenaran yang sangat kami akui,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada 15 Maret 2022.

Lalu apa itu netralitas?

Menurut hukum internasional, suatu negara bersifat netral jika tidak ikut campur dalam situasi konflik bersenjata internasional yang melibatkan pihak-pihak yang berperang lainnya.

Negara tersebut tidak dapat membiarkan pihak yang berperang menggunakan wilayahnya sebagai basis operasi militer, memihak atau memasok peralatan militer, dikutip dari The Guardian, Kamis 31 Maret 2022.

Keinginan Vladimir Putin Jadi Kenyataan?

Presiden Rusia Vladimir Putin menentang tindakan Ukraina yang ingin bergabung pada NATO.

Baca Juga: Mensos Risma Fasilitasi Pekerja Migran yang Berniat Pulang ke Tanah Air

Sehingga, Vladimir Putin dengan tegas memberikan 'hukuman' pada Ukraina dengan melancarkan operasi militer.

Bahkan dalam beberapa persyaratan damai, Vladimir Putin tetap menekankan Ukraina agar melepaskan ambisinya bergabung dengan NATO.

Negosiator utama Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan bahwa Moskow menyediakan beberapa persyaratan damai, yakni:

1. Melepaskan ambisi bergabung dengan NATO
2. Mengadopsi status 'non-blok'
3. Meninggalkan nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya 
4. Berkomitmen untuk tidak menjadi tuan rumah bagi pasukan asing atau pangkalan militer di tanahnya 
5. Setuju untuk tidak melakukan latihan militer dengan tentara asing kecuali dengan kesepakatan dengan penjamin negara termasuk Rusia.

Ukraina, menurut Medinsky, telah menerima kesepakatan damai tersebut.

“Ukraina telah menyatakan kesiapannya untuk memenuhi persyaratan mendasar yang telah ditekankan Rusia selama beberapa tahun terakhir. Jika kewajiban ini dipenuhi, maka ancaman untuk menciptakan jembatan NATO di wilayah Ukraina akan dihilangkan,” kata Medinsky, dikutip dari Reuters.***(Mitha Paradilla Rayadi/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah