JURNALSUMSEL.COM - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan mengumumkan rencana membeli 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia.
Pemerintah Indonesia harus mengeluarkan kocek senilai 1,14 milyar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp15,3 trilyun.
Hampir setengah dari harga itu akan dibayar dalam bentuk komoditas perkebunan, di antaranya karet, kelapa sawit, dan kopi.
Rusia melalui Duta Besar untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, memberi komentara yang menohok soal rencana Indonesia membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 Indonesia.
Baca Juga: 3 Kondisi Lansia Boleh Melakukan Vaksin Versi dr. Ningz
Komentar menohok tersebut disampaikan Kremlin yang mengklaim bahwa Indonesia tidak pernah mengaitkan atau menerapkan persyaratan non teknis sebagaimana negara lain.
"Kerja sama ini menunjukkan bahwa Rusia siap menjadi sekutu militer yang bisa diandalkan Indonesia.
Kami tidak menerapkan syarat-syarat politik tertentu untuk penjualan pesawat tempur ini, tidak seperti negara lain yang tentu Anda sudah tahu siapa," kata Galuzin, dikutip dari antara.
Pada 1999, Amerika Serikat mengembargo Indonesia soal persenjataan pasca Peristiwa Santa Cruz (1991) dengan ujungnya pada pemisahan Provinsi Timor Timur. Embargo itu baru dicabut pada 2006 lalu.