Makin Parah, India Catat Total Kematian Akibat Covid-19 Sebanyak 3.689 Jiwa dalam 24 Jam Terakhir

- 3 Mei 2021, 14:00 WIB
Jenazah seseorang yang meninggal karena Covid-19 terbaring di tumpukan kayu pemakaman saat kremasi massal di tempat krematorium New Delhi, India, 1 Mei 2021.
Jenazah seseorang yang meninggal karena Covid-19 terbaring di tumpukan kayu pemakaman saat kremasi massal di tempat krematorium New Delhi, India, 1 Mei 2021. /Adnan Abidi/REUTERS

JURNALSUMSEL.COM - Lonjakan kasus positif Covid-19 di India sedang menjadi perhatian dunia saat ini.

Setelah pecahkan rekor dengan total lebih dari 3 ribu kasus per hari, India kewalahan menangani lonjakan kasus tersebut hingga berujung pada tingkat kematian tinggi.

Populasi yang tinggi serta abainya pada prokes menjadi masalah utama di India dalam menangani kasus lonjakan Covid-19, terlebih bebetapa mutasi virus corona telah banyak tersebar di sana.

Baca Juga: PT KAI Divisi Regional III Palembang Batasi Penjualan Tiket Hingga 5 Mei, Sesuai dengan Larangan Mudik Lebaran

Keterbatasan alat dan tenaga kesehatan di India juga memperburuk keadaan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Secara keseluruhan, hingga sekarang sebanyak 215.542 orang di India telah meninggal karena Covid-19.

Hari Minggu, 2 Mei 2021 kemarin merupakan hari keempat berturut-turut India mencatat lebih dari 3 ribu kematian pada gelombang kedua pandemi.

India mencatat total kasus kematian sebanyak 3.689 jiwa dalam satu hari terakhir.

Baca Juga: Dihipnotis Uya Kuya, Barbie Kumalasari Ungkap Tak Ada Pernikahan hingga Alasan Putus dengan Galih Ginanjar

Jumlah kasus melonjak menjadi 19,5 juta dengan 392.488 infeksi baru, data pemerintah menunjukkan.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Pangandaran dengan judul "India Capai Rekor Suram Baru! Kematian Karena Covid-19 Capai 3.689 Jiwa Dalam Satu Hari".

India menjadi negara pertama yang melewati 400.000 kasus setiap hari pada hari Sabtu.

Sistem perawatan kesehatan kewalahan dan kekurangan oksigen medis telah muncul sebagai tantangan paling serius.

Melansir informasi dari Al Jazeera tiga puluh empat pasien meninggal karena kekurangan oksigen di rumah sakit di ibukota New Delhi dan negara bagian Andhra Pradesh dan Haryana pada hari Sabtu, Times of India melaporkan.

Baca Juga: Diskon Token Listrik dari PLN di Mei 2021, Cek Ini Cara Dapatkannya dan Bocoran Besaran Stimulusnya!

Sementara itu, pengadilan di New Delhi mengatakan akan mulai menghukum pejabat pemerintah karena gagal mengirimkan barang-barang penyelamat jiwa.

Pemerintah telah menggunakan rel kereta api, angkatan udara, dan angkatan laut untuk membawa tanker oksigen ke daerah yang paling parah terkena dampak di mana rumah sakit yang kewalahan.

Tetapi karena pemerintah tidak dapat mempertahankan pasokan oksigen yang stabil, beberapa otoritas rumah sakit meminta intervensi pengadilan di ibu kota India.

“Air telah melampaui kepala. Cukup sudah,” kata Pengadilan Tinggi New Delhi, menambahkan akan mulai menghukum pejabat pemerintah jika pasokan oksigen yang dialokasikan ke rumah sakit tidak terkirim.

Baca Juga: Perhatikan! Kesalahan Sepele Ini Bisa Buat Kamu Otomatis Gagal Lolos Seleksi CPNS 2021 Tahun Ini, Cek!

"Kami tidak bisa membiarkan orang sekarat," kata Hakim Vipin Sanghi dan Rekha Patil.

Sementara itu, Duta Besar Prancis Emmanuel Lenain mengatakan negaranya ingin menunjukkan solidaritas dengan India.

“Epidemi masih berlangsung di satu negara. Dunia tidak akan aman sampai kita semua aman. Jadi ini masalah yang mendesak," katanya.

Bantuan internasional juga datang dari Amerika Serikat dan negara-negara lain yang telah menjanjikan dukungan kepada India karena sistem perawatan kesehatannya menuju ambang kehancuran.

Pemerintah federal juga telah dituduh gagal menanggapi peringatan pada awal Maret dari penasihat ilmiahnya sendiri bahwa varian baru dan lebih menular sedang terjadi di India.***(Dahelia Saputri/PR Pangandaran)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah