"Kami tidak bisa membiarkan keraguan perihal vaksin itu," kata menteri kesehatan Belanda Hugo de Jonge dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu 14 Maret 2021 lalu.
“Kita harus memastikan semuanya baik-baik saja, jadi sebaiknya kita berhenti sejenak untuk saat ini,” lanjutnya.
Akibat kejadian ini, pihak otoritas kesehatan dunia pun dikabarkan sedang menyelidiki kejadian sebenarnya, sebagaimana yang JurnalSumsel.com kutip dari The Washington Post.
Sementara itu, menurut pihak AstraZeneca, hanya ada “15 kejadian DVT dan 22 kejadian emboli paru yang dilaporkan di antara mereka yang diberi vaksin” di seluruh UE dan Inggris.
Sehingga menurut AstaZeneca pula, hasil ini menunjukkan bahwa kejadian pembekuan darah tersebut merupakan kejadian normal dan biasa, serta tidak ada sangkut pautnya dengan vaksin buatan mereka.
AstraZeneca juga mencatat bahwa tidak ada masalah yang dikonfirmasi terkait dengan batch vaksin dari pihaknya yang digunakan di seluruh Eropa, atau di seluruh dunia.
Sementara itu, sebagaimana yang dikabarkan, beberapa negara di dunia, termasuk Belanda dan Indonesia, ketahui melakukan penghentian sesaat terkait penggunaan vaksin Covid -19 terhadap para pasien yang terinfeksi.
Hal tersebut disebabkan oleh beredarnya kabar yang mengatakan bahwa penggunaan vaksin AstraZeneca menyebabkan efek samping berupa pembekuan darah.