Sementara itu, Dr. Daniel Kaul, Direktur layanan penyakit menular transplantasi Michigan Medicine dan salah satu penulis studi kasus tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pencegahan dan pengujian sesuai prosedur.
“Semua penyaringan yang biasa dan mampu kami jalani, telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, dan ini kasus yang cukup langka” jelasnya.
Sementara itu, terlepas dari kasus tersebut, penularan virus Covid -19 antara donor organ dan penerima merupakan hal yang langka dan sangat jarang terjadi, bahkan kurang dari satu persen kemungkinan.
Sebaliknya, menurut Pejabat kesehatan setempat, tidak melakukan transplantasi organ di saat yang genting akan lebih beresiko tinggi terhadap hilangnya nyawa pasien jika dibandingkan dengan resiko tertular Covid -19.***