Namun nahas, kondisinya pun semakin memburuk, dan pasca 61 hari setelah prosedur transplantasi dilakukan, sang pasien pun meninggal dunia.
Pasca kejadian tersebut, penyelidikan dan analisa lebih lanjut turut dilakukan.
Diketahui bahwa Paru-paru yang didonasikan tersebut berasal dari seorang wanita yang mengalami cedera otak parah akibat kecelakaan mobil.
Namun menurut keluarga wanita tersebut, sang pendonor sama sekali tidak memiliki gejala Covid -19, bahkan setelah tes yang dilakukan hasil yang keluar adalah negatif.
Dokter yang mengetahui hal tersebut pun langsung menganalisis sampel dari paru-paru pendonor dan malah menemukan hasil yang sebaliknya.
Menurut laporan kasus dari American Journal of Transplantation, hasil dari analisis paru tersebut menunjukkan kondisi positif Covid-19.
Kasus ini pun pada akhirnya membuat gempar publik Amerika.
Pengujian yang lebih ketat, dan terarah terkait adanya kehadiran virus terhadap pendonor transplantasi organ pun turut digaungkan.
Baca Juga: Nafas di Pagi Hari Sering Bau? Lakukan 5 Tips Ini Untuk Nafas Segar dan Bebas Bau Naga
Baca Juga: Ingin Gemar Membaca Namun Minat Masih Rendah? Berikut 5 Tips Mudah agar Minat Baca Kamu Meningkat