"Saya kembali menyerukan kepada militer Burma untuk segera membebaskan para pemimpin dan aktivis politik yang demokratis," katanya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Washington sedang melakukan tindakan kolektif dengan para mitranya di Myanmar.
Baca Juga: Jadwal Acara di TV One Hari Ini, 13 Februari 2021: Saksikan Berbagai Berita Terkini di Akhir Pekan!
"Kami sendiri dapat mengenakan konsekuensi yang cukup besar. Kami dapat mengenakan konsekuensi yang bahkan lebih keras...dengan bekerja sama dengan mitra dan sekutu yang berpikiran sama," katanya.
Tidak hanya Amerika, beberapa negara lain di barat pun dikabarkan juga telah mengutuk kudeta tersebut, tetapi analis mengatakan militer Myanmar tidak akan terisolasi seperti di masa lalu.
Kondisi tersebut dapat dipastikan dengan Cina, India, tetangga Asia Tenggara dan Jepang yang tidak mungkin memutuskan hubungan karena kepentingan strategis dengan negara itu.***