Facebook  Hapus Halaman Jejaring TV Militer Myanmar yang Mengandung Ujaran Kebencian

- 4 Februari 2021, 14:15 WIB
Dokter dan tenaga kesehatan Myanmar melakukan protes menolak kudeta militer. REUTERS/Jorge Silva/File Photo
Dokter dan tenaga kesehatan Myanmar melakukan protes menolak kudeta militer. REUTERS/Jorge Silva/File Photo /JORGE SILVA/REUTERS

JURNALSUMSEL.COM – Saat ini Facebok telah menetapkan Myanmar sebagai 'lokasi beresiko tinggi sementara', setelah kudeta pada Senin, 1 Februari 2021.

Facebook mengatakan akan menghapus seruan militer Myanmar untuk membawa persenjataan, dan melindungi kiriman yang mengkritik militer negara itu.

Menurut Buzzfeed, direktur kebijakan Asia-Pasifik, Rafael Frankel, menjelaskan tanggapan kudeta dalam pesan kepada karyawan.

Frankel berjanji untuk menggunakan intervensi sejumlah produk yang digunakan masa lalu Myanmar dan selama pemiluAS, untuk memastikan platformnya tidak digunakan untuk menyebarkan informasiyang salah, memicu kekerasan, atau mengoordinasikan kerusakan.

"Kami memantau dengan cermat peristiwa politik di Myanmar saat peristiwa itu terjadi.

Baca Juga: Wanita Muslim di Kamp China Diperkosa Secara Sistematis, Tanggapan Amerika Serikat : Kami Sangat Terganggu

Baca Juga: Napoli vs Atalanta: Taktik Gennaro Gattuso Membuat Tembok Besar Bagi Atalanta

Kemudian, mengambil langkah tambahan untuk menghentikan informasi yang salah dan konten yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut saat ini," kata juru bicara Facebook itu,dikutip Jurnal Sumsel dari The Verge.

"Ini termasuk menghapus informasi yang salah yang mendelegitimasi hasil pemilu November," katanya.

Frankel mengatakan Facebook mengamankan akun aktivis dan jurnalis, serta melindungi informasi penting tentang apa yang terjadi di lapangan. 

Halaman:

Editor: Mula Akmal

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah