JURNALSUMSEL.COM – Saat ini Facebok telah menetapkan Myanmar sebagai 'lokasi beresiko tinggi sementara', setelah kudeta pada Senin, 1 Februari 2021.
Facebook mengatakan akan menghapus seruan militer Myanmar untuk membawa persenjataan, dan melindungi kiriman yang mengkritik militer negara itu.
Menurut Buzzfeed, direktur kebijakan Asia-Pasifik, Rafael Frankel, menjelaskan tanggapan kudeta dalam pesan kepada karyawan.
Frankel berjanji untuk menggunakan intervensi sejumlah produk yang digunakan masa lalu Myanmar dan selama pemiluAS, untuk memastikan platformnya tidak digunakan untuk menyebarkan informasiyang salah, memicu kekerasan, atau mengoordinasikan kerusakan.
"Kami memantau dengan cermat peristiwa politik di Myanmar saat peristiwa itu terjadi.
Baca Juga: Napoli vs Atalanta: Taktik Gennaro Gattuso Membuat Tembok Besar Bagi Atalanta
Kemudian, mengambil langkah tambahan untuk menghentikan informasi yang salah dan konten yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut saat ini," kata juru bicara Facebook itu,dikutip Jurnal Sumsel dari The Verge.
"Ini termasuk menghapus informasi yang salah yang mendelegitimasi hasil pemilu November," katanya.
Frankel mengatakan Facebook mengamankan akun aktivis dan jurnalis, serta melindungi informasi penting tentang apa yang terjadi di lapangan.