Inter CIA Hilang Tanpa Jejak saat Ditugaskan Mata-Matai Militer Tiongkok

25 September 2020, 12:40 WIB
Ilustrasi mata-mata intel CIA. /(Pexels.com/Francesco Ungaro)

JURNALSUMSEL.COM - Kegiatan memata-matai militer Tiongkok di Laut China Selatan bukan barang baru buat Amerika Serikat.

AS, lewat lembaga intelijen CIA, dilaporkan sudah memantau aktivitas militer Tiongkok sejak lama.

Meski belum diketahui kebenarannya, namun beredar kabar CIA pernah mengirim sejumlah orang ke Laut China Selatan melalui Filipina.

Baca Juga: Mudahnya Bayar Tagihan Rumah Selama di Rumah Aja

Intel CIA dikirim untuk memantau militer Tiongkok yang tiba-tiba sibuk membangun pulau-pulau karang di sana.

Namun, mata-mata CIA itu dilaporkan hilang tanpa jejak usai menggelar misi ke Laut China Selatan tersebut.

Sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari Pikiran-Rakyat.com yang melansir Express, ada empat orang yang dikirim CIA melalui Pulau Luzon, Filipina tahun 2008 silam.

Baca Juga: Waspada Kerusakan Ginjal, Hentikan 8 Perilaku Buruk Ini

Keempatnya berupaya menempatkan alat pelacak yang tampak seperti batuan karang laut.

Misi ini digelar lima tahun sebelum Tiongkok diketahui memulai pembangunan bunker militer di pulau-pulau karang Laut China Selatan.

Dua orang penyelam berpengalaman, Stephen Stanek dan Michael Perich menjadi salah satu anggota misi tersebut.

Baca Juga: Lapor Kesini Jika Belum Menerima BLT Non PKH Rp500 Ribu Per KK

Stephen yang mengomandoi operasi itu merupakan anggota paramiliter khusus CIA dan bekerja sebagai penyelam.

Sedangkan Michael baru saja lulus dari Akademi Marinir Dagang AS dan direkrut sebagai agen paramiliter.

Dua orang lainnya merupakan perwira kapal perang AS, yakni Jamie McCormick dan Daniel Meeks.

Baca Juga: Anti Gagal, Tutorial Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10

Mereka diminta untuk menempatkan alat pelacak di pesisir Filipina sebelum berlayar menuju Jepang.

Beberapa pekan kemudian, mereka semua diminta untuk mengambil kembali alat pelacak tersebut.

Alat ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan kapal perang Tiongkok ataupun kapal lain yang melintas.

Baca Juga: Buat Peserta yang Lulus Kartu Prakerja Gelombang 9, Ikuti Langkah Ini Biar Kepesertaan Tidak Dicabut

Berdasarkan laporan itu, misi tersebut tidak berhubungan langsung dengan perintah dari Pemerintah Amerika Serikat.

Kelompok yang membawa laporan palsu ini juga membuat cerita bahwa mereka diperintahkan untuk membawa kapal dari Malaysia ke Jepang.

Nahas, saat mereka sudah mendekati lokasi alat pelacak, situasi Laut China Selatan tidak terkendali.

Baca Juga: Gol Leon Goretzka dan Javi Martinez Bawa Bayern Munchen Juarai Piala Super Eropa

Badai Tropis Higos terbentuk di Samudera Pasifik dan menghantam perairan di tengah-tengah Asia Tenggara itu.

Prakiraan cuaca menyebut badai akan bergeser sehingga tidak melintasi wilayah operasi keempat intel CIA tersebut.

Namun, badai tetap pada jalurnya dengan kecepatan angin hingga 72 kilometer per jam.

Kapal mereka pun hilang di radar ketika sampai di jalur Badai Tropis Higos dan tak diketahui kabarnya hingga hari ini.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-Rakyat)

 

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler