JURNALSUMSEL.COM - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sudah berlangsung sejak Jumat, 24 November lalu. Selama empat hari gencatan senjata tersebut terjadi sederet kejadian besar.
Israel dan Hamas sepakat menerapkan gencatan senjata selama empat hari setelah peperangan di Jalur Gaza. Kendati demikian tetap terjadi aksi serangan yang dilakukan Palestina.
Israel pun menegaskan keinginan untuk tetap menyerang Palestina setelah gencatan senjata. Selain itu ada pula cerita dari tawanan Palestina yang mengungkap kebiadaban selama berada di penjara Israel.
Baca Juga: Stefano Beltrame dikabarkan Akan Segera Bergabung dengan Persib Bandung Usai Levy Madinda Hengkang
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas pun akan berakhir pada hari ini, Senin, 27 November 2023. Hamas menyatakan kesiapannya untuk memperpanjang gencatan senjata usai melepaskan lebih banyak sandera dari pihak penjajah Israel.
Diketahui, jeda kemanusiaan yang dimulai pada Jumat tersebut telah menghasilkan pembebasan puluhan sandera, sementara Israel juga membebaskan lebih dari 100 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, yang ditahan di penjara sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Gencatan Senjata Penjajah Israel-Hamas Dekati Batas Waktu, Peluang Perpanjangan Dibahas"
Sejauh ini, perhatian terfokus pada apakah gencatan senjata akan diperpanjang sebelum jadwal berakhir pada Selasa pagi.
Menurut laporan, Hamas telah menunjukkan keinginan untuk memperpanjang gencatan senjata, dan seorang informan yang berbicara kepada kantor berita AFP mengungkapkan, kelompok tersebut telah menyampaikan kepada mediator bahwa mereka bersedia memperpanjang gencatan senjata selama 2 hingga 4 hari ke depan.
Seiring dengan gencatan senjata, 50 sandera yang dikuasai oleh militan Hamas dijanjikan pembebasannya dalam waktu empat hari, sebagai imbalan atas pembebasan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Mekanisme ini kabarnya akan diperpanjang jika minimal 10 tawanan Israel dibebaskan setiap hari tambahan.***(Rendy Jean Satria/Pikiran Rakyat)