Puluhan Warga Sipil Ukraina Timur Kembali Jadi Korban Ledakan Rudal Rusia

9 Mei 2022, 11:00 WIB
Serangan Rusia ke wilayah Ukraina Timur /The Hindu

JURNALSUMSEL.COM - Serangan militer Rusia terhadap kota-kota besar di Ukraina belum juga mereda.

Hingga saat ini Rusia masih enggan menarik pasukannya dari Ukraina lantaran tujuannya belum tercapai.

Meski telah dilakukan dialog damai beberapa kali, baik Rusia maupun Ukraina belum menandatangani kesepakatan damai.

Rusia juga beberapa waktu lalu kembali menjatuhkan serangannya dan memulainya sebagai fase baru serangan di Ukraina.

Kota-kota besar di Ukraina pun telah habis dikepung dan dibombardir oleh pasukan Moskow hingga menelan korban jiwa.

Baca Juga: Ukraina Semakin Waspada usai 250 Pesawat Tempurnya Hancur ditembak Pasukan Rusia

Baru-baru ini pula dilaporkan Rusia kembali menyerang sebuah sekolah di Ukraina dengan bom rudal.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Depok dengan judul "Rudal Rusia Hantam Sekolah di Ukraina, Sekitar 60 Warga Sipil Terkena Ledakan".

Sekitar 60 warga sipil pun dikabarkan ikut menjadi korban serangan rudal tersebut.

Serangan rudal Rusia terjadi di sebuah sekolah di wilayah Luhansk, Ukraina timur menurut gubernur setempat.

Serhiy Gaidai yang merupakan Gubernur wilayah Luhansk mengatakan bahwa, pasukan Rusia telah menjatuhkan bom pada Sabtu sore di sekolah di Bilohorivka.

Daerah tersebut diklaim ada sekitar 90 orang yang berlindung, dari konflik antara Rusia dan Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022.

Baca Juga: Tak Main-main, Harga Outfit dan Perhiasan Kim Tae Ri pada Baeksang Arts Awards ke-58 Hampir Capai Rp6 Milyar

"Api dapat dipadamkan setelah hampir empat jam, kemudian puing-puing dibersihkan, dan sayangnya, mayat dua orang ditemukan," kata Serhiy Gaidai, dikutip dari Reuters.

"Tiga puluh orang dievakuasi dari reruntuhan, tujuh di antaranya terluka, enam puluh orang kemungkinan tewas di bawah reruntuhan bangunan," tambah gubernur Luhansk itu.

Menanggapi hal tersebut, Ukraina dan sekutu barat kembali menuduh Rusia, yang menargetkan warga sipil dalam perang.

Selain itu, Kota Mariupol yang kian hancur, mulai dilakukan evakuasi oleh PBB dan Komite Internasional Palang Merah, selama seminggu, demi mengurangi korban dari warga sipil.

Baca Juga: Gaun Putih Kim Tae Ri pada Baeksang Arts Awards ke-58 dituding Palsu, Manajer 'Kaylabennet' Buka Suara

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, telah mengatakan bahwa lebih dari 300 warga sipil telah diselamatkan dari kota Mariupol, tepatnya di pabrik baja Azovstal.

Seperti yang diketahui, Pabrik baja Azovstal adalah pertahanan terakhir bagi pasukan Ukraina di kota pelabuhan Mariupol, yang mana terdapat warga sipil yang masih berlindung di bawah tanah.***(Lucky Alamsyah/PR Depok)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Depok

Tags

Terkini

Terpopuler