Rusia Tepis Tudingan Biden Soal Penggunaan Senjata Nuklir untuk Serang Ukraina, Ini Penjelasan Kremlin

23 Maret 2022, 12:26 WIB
Tank Rusia banyak yang hancur ketika melakukan invasi ke Ukraina.* /Reuters/

JURNALSUMSEL.COM - Serangan Rusia terhadap Ukraina belum juga reda memasuki invasi bulan pertama.

Rusia terus memborbardir kota-kota besar di Ukraina seperti kota pelabuhan Mariupol, ibu kota Kyiv, dan juga Kharkiv.

Tak hanya menghancurkan fasilitas publik dan rumah penduduk, serangan Rusia juga menewaskan banyak warga sipil Ukraina yang saat itu terkena tembakan.

Baca Juga: Cara Daftar KIP Kuliah Mandiri 2022 secara Online, Akses Link Berikut Ini

Serangan tentara Rusia yang bertubi-tubi membuat presiden AS Joe Biden beberapa lalu mengatakan soal kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir untuk menaklukan Ukraina.

Namun hal tersebut langsung dibantah oleh pejabat pemerintah Rusia dengan mengatakan bahwa tak ada niat untuk menggunakan senjata nuklir.

Melansir informasi dari Reuters, pada Rabu 23 Maret 2022, diketahui bahwa kini Kremlin menyatakan bahwa negara tersebut hanya akan menggunakan senjata nuklir bila dalam keadaan terancam.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Seputar Tangsel dengan judul "Kremlin: Rusia Hanya Akan Gunakan Senjata Nuklir Bila Terancam".

Pernyataan mengenai kebijakan keamanan Rusia tersebut diungkap oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov melalui sebuah wawancara pada hari Selasa, 22 Maret 2022.

Baca Juga: Ditanya Soal Isu Vanessa Angel Hamil di Luar Nikah, Mayang: No Comment, Pertanyaan Itu Terlalu Berat

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir," ucap Dmitry Peskov.

"Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (senjata nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami. Tidak ada alasan lain yang disebutkan dalam teks itu," ujarnya lagi.

Diketahui bahwa Presiden Vladimir Putin pada bulan Februari lalu memerintahkan pasukan nuklir untuk siaga tinggi.

Kementerian pertahanan Rusia pada 28 Februari 2022 mengatakan bahwa pasukan rudal nuklir dan armada Utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan.

Kekhawatiran banyak negara Barat akan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia membuat Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres akhirnya memberi tanggapan.

"Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan," kata Antonio Guterres.***(Dina Rosdiana/Seputar Tangsel)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler