Meninggal Pasca Mendapat Donor Paru yang Terinfeksi Covid -19, Dokter : Ini Kasus Langka

22 Februari 2021, 12:46 WIB
Dokter yang sedang melihat hasil rontgen Paru-paru /Pexels / Anna Shvets/

JURNALSUMSEL.COM – Sebuah kejadian medis langka terjadi di Michigan, Amerika Serikat.

Seorang wanita diketahui meninggal pasca melakukan operasi transplantasi paru ganda. Wanita tersebut dikabarkan terinfeksi virus Covid -19 tepat setelah melakukan operasi.

Namun anehnya, dokter menemukan bahwa penularan tersebut tidak berasal dari benda disekitarnya, melainkan dari organ paru ganda yang berasal dari pendonor yang telah terinfeksi virus Covid -19.

Sebagaimana yang Jurnal Sumsel kutip dari laman Kaiser Health News, Wanita yang menjadi pasien tersebut dikabarkan memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronis, namun mendadak positif Covid -19 pasca menerima transplantasi paru di Rumah Sakit Universitas di Ann Arbor.

Wanita tersebut diketahui mulai menunjukkan gejala Covid -19 tiga hari pasca melewati prosedur operasi tranplantasi paru.

Berbagai gejala seperti demam hingga masalah pernafasan pun juga ikut muncul.

Pada akhirnya, setelah dokter menguji dan memeriksa langsung, barulah diketahui bahwa pasien tersebut positif tertular virus Covid -19.

Baca Juga: WhatsApp Siapkan Sanksi bagi Pengguna yang Tidak Menuruti Kebijakan Baru, Simak Faktanya

Baca Juga: Rebel dan ‘Ratu’ di Hati Rakyat, Berikut 5 Fakta Unik Tentang Mendiang Putri Diana dari Inggris

Penanganan lebih lanjut langsung diberikan, dokter juga merawat pasien dengan pemberian remdesivir dan juga plasma darah.

Namun nahas, kondisinya pun semakin memburuk, dan pasca 61 hari setelah prosedur transplantasi dilakukan, sang pasien pun meninggal dunia.

Pasca kejadian tersebut, penyelidikan dan analisa lebih lanjut turut dilakukan.

Diketahui bahwa Paru-paru yang didonasikan tersebut berasal dari seorang wanita yang mengalami cedera otak parah akibat kecelakaan mobil.

Namun menurut keluarga wanita tersebut, sang pendonor sama sekali tidak memiliki gejala Covid -19, bahkan setelah tes yang dilakukan hasil yang keluar adalah negatif.

Dokter yang mengetahui hal tersebut pun langsung menganalisis sampel dari paru-paru pendonor dan malah menemukan hasil yang sebaliknya.

Menurut laporan kasus dari American Journal of Transplantation, hasil dari analisis paru tersebut menunjukkan kondisi positif Covid-19.

Kasus ini pun pada akhirnya membuat gempar publik Amerika.

Pengujian yang lebih ketat, dan terarah terkait adanya kehadiran virus terhadap pendonor transplantasi organ pun turut digaungkan.

Baca Juga: Nafas di Pagi Hari Sering Bau? Lakukan 5 Tips Ini Untuk Nafas Segar dan Bebas Bau Naga

Baca Juga: Ingin Gemar Membaca Namun Minat Masih Rendah? Berikut 5 Tips Mudah agar Minat Baca Kamu Meningkat

Sementara itu, Dr. Daniel Kaul, Direktur layanan penyakit menular transplantasi Michigan Medicine dan salah satu penulis studi kasus tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pencegahan dan pengujian sesuai prosedur.

Semua penyaringan yang biasa dan mampu kami jalani, telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, dan ini kasus yang cukup langka” jelasnya.

Sementara itu, terlepas dari kasus tersebut, penularan virus Covid -19 antara donor organ dan penerima merupakan hal yang langka dan sangat jarang terjadi, bahkan kurang dari satu persen kemungkinan.

Sebaliknya, menurut Pejabat kesehatan setempat, tidak melakukan transplantasi organ di saat yang genting akan lebih beresiko tinggi terhadap hilangnya nyawa pasien jika dibandingkan dengan resiko tertular Covid -19.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Kaiser Health News

Tags

Terkini

Terpopuler