Mengenal Virus Nipah yang Diprediksi Peneliti Dunia Akan Menjadi Wabah Pandemi Selanjutnya

28 Januari 2021, 09:18 WIB
Ilustrasi virus nipah /tangkap layar/instagram/

JURNALSUMSEL.COM - Virus Nipah menjadi kekhawatiran dunia berikutnya setelah pandemi Covid-19.

Virus Nipah juga diprediksi akan menjadi wabah selanjutnya setelah virus Covid-19 nanti.

Melansir informasi dari Antara, direktur eksekutif Access to Medicine Foundation sebuah nirlaba yang berbasis di Belanda, Jayasree K. Iyer mengatakan tingkat kematian yang disebabkan oleh Virus Nipah di China mencapai 75 persen dan berpotensi menjadi wabah pandemi berikutnya.

Baca Juga: Liga Inggris: Manchester United Gagal Naik ke Puncak Usai Dikalahkan Sheffield United

Baca Juga: Resmi Bergabung ke Arsenal, Ini Catatan Martin Odegaard Selama Berada di Real Madrid

"Virus Nipah adalah penyakit menular lain yang muncul dan menimbulkan kekhawatiran besar. Nipah bisa meledak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang resistan terhadap obat," jelasnya.

Kelelawar diyakini sebagai asal mula munculnya virus Nipah ini.

WHO juga mengidentifikasikan virus Nipah sebagai salah satu dari 10 penyakit menular dari total 16 penyakit yang dinyatakan akan jadi ancaman berbahaya bagi manusia.

Salah satu yang membuat virus Nipah menyeramkan yakni masa inkubasi virus yang mencapau 45 hari per kasus.

Baca Juga: Brace Luuk De Jong Antarkan Sevilla ke Perempat Final, Valencia Menelan Kekalahan 3-0

Baca Juga: 6 Tips Manajemen Waktu Buat Kamu Lebih Produktif, Nomor 3 Susah Dilakukan

Hal ini membuat inang yang terinfeksi dapat lebih lama menyebarkan virus atau bahkan tidak sadar telah menyebarkannya.

Tak hanya manusia, virus Nipah juga bisa menginfeksi hewan. Penularannya bisa melalui kontak langsung dengan makanan yang dikonsumsi.

Gejala yang dirasakan oleh orang yang terinfeksi virus Nipah yakni batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, ensefalitis, dan pembengkakan otak yang bisa menyebabkan kejang dan kematian.

Bangladesh dan India merupakan dua negara yang pernah mengalami wabah virus Nipah di masa lalu, yang kemungkinan penyebabnya terkait dengan konsumsi jus kurma.

Baca Juga: Layak Rewatch, Berikut 5 Film yang Dapat Kamu Nonton Berulang Tanpa Bosan

Baca Juga: Kompetisi Liga 2 Rencana Gunakan Format Dua Wilayah, Sriwijaya FC Akan Lebih Diuntungkan

Pada malam hari, kelelawar yang terinfeksi akan terbang ke perkebunan kurma dan mengambil sari buahnya saat keluar dari pohon. Kelelawar tersebut kemungkinan buang air kecil di pot penampung.

Penduduk yang tidak tahu akan membelinya pada hari berikutnya dari pedagang kaki lima setempat, meminumnya dan terinfeksi penyakit tersebut.

Dari 11 wabah virus Nipah di Bangladesh dari tahun 2001 hingga 2011, tercatat ada 196 orang terdeteksi dengan 150 jiwa di antaranya meninggal dunia.

Tak hanya itu, perusakan habitat kelelawar juga telah menyebabkan penyebaran infeksi virus Nipah di masa lalu. Pada tahun 1998, wabah virus Nipah di Malaysia menewaskan lebih dari 100 orang.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler