Fluktuasi Naik Turun Saham Bank Syariah Indonesia Pasca Peresmian oleh Jokowi, Beli atau Tahan?

2 Februari 2021, 20:33 WIB
Merger Tiga Bank Syariah Jadi Bank Syariah Indonesia /brisyariah.co.id

JURNALSUMSEL.COM – Presiden Jokowi mengumumkan peresmian Bank Syariah Indonesia (BSI) di Istana Negara pada Senin, 1 Februari 2021.

Bank Syariah Indonesia diketahui merupakan hasil merger atau penggabungan dari tiga bank syariah di Indonesia yaitu Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah sebagai pusat mergernya.

Uniknya tidak lama seteah peresmian tersebut diumumkan, terjadi fluktuasi naik turun yang cukup signifikan terhadap harga saham BRIS di Bursa Efek Indonesia.

Saham BRIS diketahui sempat melesat naik hingga 2,50 persen ke level Rp2.870 per sahamnya.

Namun tidak lama kemudian harga tersebut langsung dibanting anjlok hingga 3,21 persen ke level Rp2.710 per sahamnya.

 Baca Juga: 5 Resiko Penyakit Jika Sering Konsumsi Kentang Goreng

Baca Juga: 5 Bahan Alami yang Efektif untuk Hilangkan Komedo Membandel, Nomor 4 Sangat Ampuh!

Saat ini BRIS diperdagangkan terkoreksi 0,71 persen ke level Rp 2.780 per sahamnya.

Sementara itu, jumlah nilai transaksi jual beli saham yang tercatat dikabarkan melambung tinggi setelah peresmian BRIS oleh Jokowi.

Tercatat nilai transaksi berada di angka Rp153 miiar dengan total 54 juta saham di perdagangkan di harga rata-rata Rp 2.793 per sahamnya.

Investor asing yang sebelumnya telah berbondong-bondong membeli saham BRIS diketahui juga telah menjual bersih sebanyak Rp18 miliar.

Kemunculan Bank Syariah Indonesia yang merupakan hasil merger dari tiga bank nasional di Indonesia dikatakan telah menjadi cita-cita Jokowi sejak lama.

Jokowi berpendapat bahwa dengan negara Indonesia yang berpredikat sebagai negara muslim terbesar di dunia, maka sudah sepantasnya ekonomi syariah mampu berkembang pesat di negara ini.

 Baca Juga: Apple Rilis iOS 14.5, Hadirkan Dukungan Kontroler PS5 DualSense Hingga Buka Kunci Tanpa Harus Lepas Masker

Baca Juga: Ini Kronologi Kasus Dugaan Korupsi Asabri

"Status ini sudah menjadi identitas global Indonesia dan kebangsaan kita. Maka sudah sewajarnya Indonesia menjadi salah satu negara terdepan dalam hal perkembangan ekonomi syariah," ujar Jokowi.

Pada acara peresmian yang dilakukan di Istana Negara tersebut, Jokowi juga tidak ketinggalan memaparkan pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia yang cukup baik.

Dirinya memaparkan bahkan, di tengah pandemi Covid-19, perbankan syariah Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan yang stabil, bahkan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional.

Contohnya dapat dilihat dari dari sisi aset yang mengalami kenaikan hingga 10,97 persen secara tahunan, sementara konvensional hanya mencatat 7,7 persen saja.

Dengan hasil yang cukup baik tersebut, Jokowi pun berharap agar peresmian Bank Syariah Indonesia dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi perbankan secara syariah dan berkontribusi besar dalam mensejahterakan umat.

 Baca Juga: 5 Cara Mudah Memperlancar Buang Air Besar dan Mengatasi Sembelit Secara Alami

Baca Juga: Inilah, 5 Tahapan yang Harus Kamu Ketahui dalam Mengelola Sampah Medis Sekali Pakai Milikmu

"Saya menaruh harapan besar agar Bank Syariah Indonesia bisa memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi syariah yang mensejahterakan umat dan seluruh Indonesia," ujar Jokowi sebelum menutup acaranya peresmian tersebut.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler