Sel-sel hati yang rusak tersebut dapat mengakibatkan hari tidak dapat lagi berfungsi dengan normal.
Umumnya, penyakit hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D hingga E, kemudian obat-obatan tertentu dan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan hati.
Akan tetapi, untuk kasus hepatitis akut yang telah ditemukan berbagai negara termasuk Indonesia, sampai saat ini para ahli masih belum menemukan penyebabnya.
Berdasarkan dugaan awal dari WHO, hepatitis akut ini disebabkan oleh Adenovirus atau sekelompok virus umum yang menyebar pada orang-orang dan menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak.
Baca Juga: Zelensky Umumkan Pasukan Rusia Menyerah: Musuh secara Bertahap didorong Mundur dari Kharkiv
Selain itu, para ahli juga menduga bahwa hepatitis akut misterius ini ada kaitannya dengan Covid-19, yang saat ini masih diteliti lebih lanjut.
Meskipun penyakit ini tidak umum, namun WHO telah meminta masyarakat yang memiliki anak untuk mewaspadai munculnya gejala hepatitis akut seperti diare akut, muntah, sakit perut, serta kulit dan bagian putih mata berubah warna menjadi kuning.
Untuk mengurangi penyebaran penyakit hepatitis akut, disarankan untuk melakukan langkah-langkah seperti mencuci tangan rutin serta menerapkan etika batuk dan bersin yang benar sebagai upaya pencegahan.***(Rivan Muhammad/PR Bekasi)