Menurut laporan disebutkan bahwa kerusakan bangunan merata di 27 kecamatan serta 113 desa.
Sementara itu, kerusakan terparah di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.
Tingkat kerusakan terdiri atas rusak berat 164 unit, 413 unit rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang.
Tak hanya rumah warga, fasilitas umum seperti sekolah, fasilitas kesehatan, beberapa kantor pemerintahan serta tempat ibadah juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Lebih rinci dilaporkan, terdapat gedung sekolah 13 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, masjid empat unit, dan satu unit tempat usaha.
Girgi Jantoro mengungkapkan bawa hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan kerusakan bangunan.
Akan tetapi, lanjut Girgi Jantoro, pihaknya belum mendata berapa korban jiwa yang terdampak bencana gemba tersebut.
"Sampai sekarang masih melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan dan belum mendata jiwa terdampak bencana," katanya.
Gempa Banten pada Jumat, 14 Januari 2022 tersebut juga dirasakan di sejumlah wilayah seperti Jakarta hingga Bandung.***(Rinrin Rindawati/Pikiran Rakyat)