JURNALSUMSEL.COM - Timbulnya fenomena waterspout di jalur penyeberangan Jawa- Bali mengakibatkan aktivitas nelayan terhenti untuk sementara waktu.
Berbeda dengan angin puting beliun, fenomena waterspout ini berupa angin kencang dilautan yang berbentuk kolom.
Sedangkan untuk angin puting beliung terjadi apabila angin kencang di daerah daratan.
Terjadinya fenomena waterspout ini karena aktivitas awan cumulonimbus.
Namun, tidak semua awan cumulonimbus dapat menimbulkan fenomena waterspout.
Terbentuknya fenomena waterspout oleh awan cumulonimbus ini tergantung pada kondisi labilitas atmosfer.
Keberadaan awan cumulonimbus mengindikasikan potensi hujan lebat dengan kilat.
Selain itu, hujan lebat tersebut juga disertai dengan petir serta angin kencang.
Terjadinya fenomena waterspout ini bisa terjadi kapan saja.
Tentunya, fenomena waterspout ini sangat membahayakan keselamatan para awak kapal.
Untuk itu, pihak BMKG terus berusaha mengingatkan para awak kapal agar tetap berhati-hati selama melakukan aktivitas di lautan.
Khususnya untuk para nelayan dan awak kapal di kawasan Selat Bali.***