Presiden Jokowi Meminta Harga PCR turun menjadi 300 Ribu, berlaku 3 x 24 Jam

- 25 Oktober 2021, 19:05 WIB
Ilustrasi tes PCR.
Ilustrasi tes PCR. /Pixabay/Kollinger

JURNALSUMSEL.COM - Pemerintah baru-baru ini telah mengeluar kebijakan soal tes PCR yang hanya boleh digunakan sebagai syarat naik pesawat.

Kebijakan pemerintah tersebut menuai penolakan dari berbagai masyarakat, jumlah kasus positif covid-19 turun dan level PPKM turun tetapi malah menggunakan PCR.

Penolakan yang dilontarkan masyarakat tersebut, membuat pemerintah membuat kebijakan baru.

Dalam evaluasi pers yang ditayangkan halaman Youtube Sekretaris Negara, 25 Oktober 2021. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta harga PCR diturunkan.

Baca Juga: Jelang Timnas U-23 Vs Australia, Witan Sulaeman: Komunikasi Garuda Harus Diasah

Baca Juga: Simak Cara Klaim Diskon Listrik PLN, diperpanjang hingga Desember 2021

“Arahan Presiden harga PCR dapat diturunkan menjadi 300 ribu dan berlaku selama 3 x 24 jam untuk perjalanan pesawat,” ujur Luhut Binsar Panjaitan sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam rapat virtual .

Luhut Binsar Panjaitan juga mengatakan pemerintah mendapatkan berbagai masukan dan kritikan terkait tes PCR, selepas jumlah kasus turun dan PPKM level juga turun.

Luhut Binsar Panjaitan mengkhawatirkan akan kenaikan kasus positif jika terjadi mobilitas penduduk.

“Perlu dipahami bahwa kebijakan PCR ini diberlakukan, karena kami melihat resiko penyebaran yang semakin meningkat karena mobilitas penduduk yang meningkat pesat dari beberapa minggu terakhir,” ujar Luhut.

Baca Juga: Syarat Penerima BSU Subsidi Gaji bagi Karyawan yang Kena PHK, Pastikan Masih Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan

Baca Juga: 2 Cara Cek Penerima Bansos Kartu Sembako/BPNT, Bisa Lewat Link atau Aplikasi Cek Bansos dengan Cara Ini

Luhut Binsar Panjaitan memberi contoh Negara yang meningkat jumlah kasusnya akibat dari mobilitas penduduk walaupun sudah di vaksinasi.

“Contoh dibeberapa Negara lain, untuk pengetahuan kita saja, anda bisa google apa yang terjadi di rumah sakit Glasgow, kenaikan berapa persen di Roma, 10 persen kenaikan di Belanda,” ujar Luhut.

Luhut Binsar Panjaitan agar masyarakat tidak emosional dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

“Jadi saya mohon untuk tidak melihat enaknya saja, karena enak ini kita rilek yang berlebihan nanti kalau sudah ramen jangan juga nanti rebut, jadi kiita juga cukup berpengalaman menghadapi ini, jadi jangan kita emosional menghadapi apa yang kami lakukan ini,” kata koordinator PPKM tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Film A Thousand Words, Bercerita Tentang Kutukan Pohon

Baca Juga: Sheila Marcia Hapus Tato di Tubuhnya, Sheila: 'I Did It Because I Want to and My Heart Said So'

Luhut Binsar panjaitan juga mengatakan pemerintah menerima masukan dari masyarakat.

“Jika ada yang kurang jelas dengan masyarakat, kami sangat siap untuk memberi penjelasan, dan jika ada alternatif yang diberikan, kami juga senang,” Ujar Luhut.

Luhut berpesan kepada masyarakat agar tidak beruforia atas turunnya jumlah kasus positif covid-19, ditakutkan yang nantinya akan mengabaikan protokol kesehatan.

Masyarakat diharapkan jangan lengah dari hal sekecil apapun agar kenaikan kasus covid-19 tidak terjadi lagi.***

Editor: Mula Akmal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah