Bulutangkis Indonesia Juara Thomas Cup 2020 di Denmark, Kemenpora di Olok-Olok Warganet dan Taufik Hidayat

- 19 Oktober 2021, 06:05 WIB
Sayangkan Bendera Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas 2020, Taufik Hidayat Analogikan Makan Kurang Garam
Sayangkan Bendera Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas 2020, Taufik Hidayat Analogikan Makan Kurang Garam /Instagram/@taufikhidayatofficial/

JURNALSUMSEL.COM – Bulutangkis Indonesia berhasil menjuarai Thomas Cup 2020 di Denmark, setelah 19 tahun penantian.

Tim Thomas Indonesia berhasil mengalahkan Tim China dalam partai final yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.

Kemenangan ini mengukuhkan Indonesia menjadi peraih trofi Thomas Cup terbanyak, sebanyak 14 dan China ada diurutan kedua sebanyak 10 trofi.

Dalam ajang 2 tahunan ini, Indonesia menurunkan skuad terbaiknya dalam mengikuti kompetisi beregu pria terbaik dunia.

Baca Juga: Kabar Terbaru dari PPKM, Anak – Anak Boleh Masuk Mall dan Bioskop

Baca Juga: Preview Episode 16 Hometown Cha-Cha-Cha, Nenek Gam Ri Meninggal, Du Sik Terpuruk

Sangat disayangkan keberhasilan Indonesia merebut piala Thomas Cup ke-14 ini, tidak mendapatkan respon positif dari warganet kepada kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Kemenpora merupakan kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan dan permasalahan pemuda dan olahraga.

Pantauan JurnalSumsel.com dihalaman Twitter @KEMENPORA_RI, pada postingan yang diunggah 17 Oktober 2021,pukul 22:07 WIB. Kemenpora memberi selamat kepada tim bulutangkis Indonesia.

“Tim Bulutangkis Indonesia berhasil membawa pulang piala Thomas 2020 Tahun 2021!, Tim Indonesia berhasil mengungguli China dengan 3 poin kemenangan sekaligus. Selamat! Indonesia bangga, Indonesia Juara!,” kata kemenpora dalam postingan terdapat foto pemain bulutangkis Indonesia.

Baca Juga: Tim Thomas Indonesia Juara, Bendera RI Tak Berkibar di Ceres Arena, Denmark

Baca Juga: Bioskop Trans TV Senin 18 Oktober 2021, Tayang 3 Film: The Expendables 2, The Foreigner Hingga Dead Man Down!

Unggahan kemenpora tersebut membuat warganet membalas dengan cuitan kekesalan, rata-rata kekesalan diakibatkan karena tidak berkibarnya Bendera Merah Putih saat tim bulutangkis menjuarai Thomas Cup 2020.

“beresin itu lembaga doping. Klo ga bisa mending mundur sekalian semua jajarann, 2020 nyepelein, 2021 nyepelein, dikasih tenggat waktu 15 hari masih belom beres, bikin malu,” ujar pemilik akun @devidrosa***.

“malu gak yang dikibarkan bendera PBSI bukan bendera Indonesia?,” ujar pemilik akun @saputraki***.

“pengurus mu perlu diganti satpam ***,” ujar pemilik akun @Arem***.

Baca Juga: 2 Cara Klaim Diskon Listrik PLN, Masih disalurkan hingga Desember 2021

Baca Juga: Bansos Kartu Sembako/BPNT Masih disalurkan untuk KPM, Cek Penerima di Link cekbansos.kemensos.go.id

Warganet mencurahkan cuitan kekesalannya pada media sosial Twitter, terbukti kemenpora menjadi trending topic di Indonesia trends.

Bukan hanya warganet saja, tetapi mantan pemain bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat mencurahkan kekesalannya di akun Instagram miliknya.

Pemain yang pernah menjuarai Olimpiade bulutangkis tahun 2004 di Athena, menanyakan kinerja dari pemerintah terkait tidak adanya Bendera Merah Putih.

“Selamat piala Thomas Cup kembali ke Indonesia..terima kasih atas kerja kerasnya team bulutangkis Indonesia, tapi ada yang aneh bendera Merah Putih gak ada? Diganti dengan bendera PBSI, ada apa dengan LADI dan pemerintah kita? Khususnya Menpora, KONI dan KOI.

Baca Juga: Karyawan yang Sudah Kena PHK Tetap Dapat BSU Subsidi Gaji, Ini Satu Syaratnya

Baca Juga: Cara Daftar BLT UMKM/BPUM di Link oss.go.id, Banpres disalurkan Sampai Desember 2021

Kerja mu ngapain aja, bikin malu Negara Indonesia aja, jangan ngarep jadi tuan rumah Olympic or piala dunia. Urusan kecil aja ga bisa beres, kacau dunia olahraga ini.” Ujar Taufik Hidayat.

Bendera Merah Putih tidak berkibar di Ceres Arena, diakibatkan karena Indonesia tidak patuh dan tidak memenuhi syarat dalam pengujian doping sehingga disanksi oleh Badan Anti Doping Dunia (WADA).

WADA merupakan badan anti doping dunia yang bertugas melakukan pengawasan kegiatan anti doping di seluruh negara dan organisasi olahraga.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah