Pemerintah Percepat Vaksinasi Mulai September 2021, Target 2 Juta Suntikan Per Hari

- 3 September 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /PIXABAY

JURNALSUMSEL.COM - Penyebaran Covid-19 di Indonesia masih terus diminimalisir dengan program vaksinasi.

Pada bulan lalu, Indonesia bahkan kembali menerima berbagai produkai vaksin Covid-19 AstraZeneca, Sinovac dan Moderna untuk mencukupi kebutuhan vaksin agar program vaksinasi tidak tertunda.

Apalagi pemerintah saat ini akan mempercepat program vaksinasi Covid-19 agar herd immunity bisa tercapai di awal 2022.

Kementerian Kesehatan mengatakan akan mengejar pencapaian target 2 juta dosis vaksinasi Covid-19 per hari pada September 2021.

Baca Juga: Mulai Cair September, Ada Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud dan Kemenag, Ini Syaratnya!

Upaya percepatan vaksinasi itu ditetapkan dengan melibatkan berbagai instansi terkait.

"Kita mengupayakan target 2 juta dosis per hari bisa tercapai," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis 2 September 2021.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Indonesia Dibanjiri Vaksin Covid-19, Kejar Target 2 Juta Suntikan Per Hari".

Menurut Nadia, strategi mencapai target itu ditempuh dengan melibatkan unsur TNI, Polri, swasta, ormas, dan organisasi keagamaan.

Siti Nadia mengatakan, vaksin Covid-19 akan didistribusikan ke seluruh provinsi. "Daerah bisa menentukan prioritas sasaran," katanya.

Guna menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau, kata Nadia, pemerintah akan dibantu personel TNI dan Polri.

Baca Juga: DPR Minta Pelaku Perundungan dan Pelecehan Pegawai KPI dipecat

Menurut Nadia, pemerintah telah memiliki stok vaksin yang aman. "Saat ini di daerah setidaknya ada 17 juta dosis yang beredar dan pekan ini ada 4 juta vaksin Sinovac yang akan didistribusikan," katanya.

Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan, distribusi vaksin Covid-19 berdasarkan alokasi dan permintaan dari Kemenkes.

Bio Farma terus berkoordinasi dengan Kemenkes untuk mendistribusikan sesuai prioritas dan sasaran daerah yang telah ditetapkan.

Dia mengatakan, pendistribusian vaksin tetap harus mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Drama Korea Terbaru yang Tayang September 2021, Cek Nama Pemain dan Sinopsis Singkatnya!

"Sejak Januari hingga akhir Agustus 2021, Bio Farma sudah mendistribusikan 129.891,072 dosis ke seluruh provinsi," katanya.

Selama Agustus 2021, Bio Farma mendistribusikan sekira 42.860.100 dosis. Berlanjut pada 1 September, Bio Farma mendistribusikan 3.064.640 dosis ke 32 provinsi.

Per September, kata Bambang, Bio Farma siap mengirim 18 juta dosis vaksin ke seluruh provinsi.

"Kemudian pada bulan ini akan ada tambahan pasokan vaksin dari produksi Bio Farma sebanyak 23.280.000 dosis dan juga tambahan produk jadi vaksin CoronoVac sebanyak 25 juta dosis.

"Belum termasuk tambahan vaksin dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral, maupun donasi bilateral lainnya yang akan datang juga pada September," katanya seperti dilaporkan Antara.

Baca Juga: Cek Rekening Bank Kamu, Gunain KTP dan Login ke Link Ini untuk Ketahui Daftar Penerima Bansos BST, PKH, BNPT!

Bambang memperkirakan, total ketersediaan stok vaksin di Indonesia pada September 2021 bisa mencapai lebih dari 70 juta dosis.

Kedatangan vaksin pada September diawali masuknya vaksin AstraZeneca skema bilateral pada tanggal 1 September 2021 sebanyak 583.400 dosis.

Dengan begitu, total vaksin Covid-19 yang sudah tersedia dan didistribusikan di Indonesia 217.936.360 dosis sampai akhir Agustus 2021. Rinciannya dalam bentuk bulk 153.900.280 dosis dan produk jadi 64.036.080 dosis.***(Yusuf Wijanarko/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah