Fahri Hamzah Kritik Pemerintah dalam Menangani Covid-19: Coba Tertib Sedikit Omongan dan Kebijakannya

- 23 Juni 2021, 12:30 WIB
Fahri Hamzah menyoroti kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yang menurutnya membingungkan masyarakat.
Fahri Hamzah menyoroti kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yang menurutnya membingungkan masyarakat. /Instagram.com/@fahrihamzah

JURNALSUMSEL.COM - Indonesia masih dalam keadaan genting akan kasus Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari satu tahun ini.

Dalam satu bulan terakhir bahkan terjadi lonjakan kasus Covid-19 hingga menembus angka dua juta per 21 Juni 2021 lalu.

Terjadinya lonjakan kasus Covid-19 ini disinyalir karena masih tingginya mobilitas masyarakat, terlebih pada saat libur Idul Fitri lalu.

Baca Juga: LENGKAP! Cara Mendaftar, Cara Membuat Akun dan Formasi Prioritas CPNS 2021

Berbagai upaya masih terus dijalankan pemerintah, mulai dari vaksinasi Covid-19, PPKM, hingga kebijakan yang terbaru yakni imbauan untuk melakukan lockdown yang masih dalam tahap perbincangan.

Penerapan lockdown pun masih menjadi pro dan kontra bagi sejumlah pihak, dikarenakan beberapa aspek yang akan terpengaruh nantinya seperti masalah ekonomi.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Bekasi dengan judul "Sebut Kebijakan Pemerintah So Covid-19 Membingungkan, Fahri Hamzah: Rakyat Pasti Ikut Kalau Jelas".

Baca Juga: CPNS 2021: Berikut Sistem Penilaian Pada Tahap SKD

Pemerintah tentu masih harus terus mengevaluasi terkait kebijakan apa yang harus diambil untuk menangani masalah Covid-19 yang semakin melonjak setiap harinya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengkritik kebijakan pemerintah dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia.

Fahri Hamzah menilai, kebijakan yang diterapkan pemerintah selama ini terkait penanggulangan Covid-19 di Indonesia kerap kali membingungkan.

Protes tersebut Fahri Hamzah sampaikan dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, Selasa, 22 Juni 2021.

Baca Juga: CPNS 2021 dan PPPK dibuka Bersamaan, Ini 6 Perbedaan Status PNS dan PPPK

"Orang pusat ini yang paling berat bikin bingungnya itu loh. Coba agak tertib sedikit omongan dan kebijakannya," tulis Fahri Hamzah, sebagaimana dikutip dari Twitter @Fahrihamzah, Rabu, 23 Juni 2021.

Oleh karenanya, ia mengaku tak heran bila kemudian terdapat masyarakat yang tak patuh dengan kebijakan dari pemerintah terkait Covid-19 ini.

"Rakyat pasti mau ikut kalau jelas. Kalau gak jelas ya orang demo," tulis mantan Pimpinan DPR RI tersebut.

Ia berharap, pemerintah bisa lebih menitikberatkan fokus utamananya saat ini untuk penganan Covid-19.

"Orang pusat tolong fokus urus covid-19 jangan omongin yang lain. Ayo bersatu. Lawan Corona!" kata Fahri Hamzah.

Baca Juga: Syarat Cairkan BLT UMKM/BPUM Tahap 2, Jangan Lupa Bawa Berkas Ini

Seperti diketahui, terjadinya lonjakan tajam kasus Covid-19 di Indonesia kini tengah menjadi sorotan.

Pasalnya, per 21 Juni 2021, angka kasus positif harian Indonesia kembali menorehkan rekor baru.

Terjadi peningkatan sejumlah 14.536 kasus yang mana angka tersebut merupakan rekor tertinggi kenaikan kasus positif Covid-19 harian dalam sejarah pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sementara itu, menanggapi kenaikan tajam kasus tersebut, pemerintah diketahui kembali memperketat pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).

Baca Juga: CPNS 2021 dibuka Akhir Juni, Berikut Tips Memilih Formasi Agar Lulus Seleksi

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) usai mengikuti Rapat Terbatas dengan Presiden, Senin, 21 Juni 2021

“Bapak Presiden memberikan penegasan terkait dengan operasionalisasi dan lapangan terkait dari pelaksanaan PPKM Mikro,” ujar Airlangga Hartarto.

Diketahui, pengetatan PPKM Mikro tersebut telah diterapkan sejak Selasa, 22 Juni 2021, serta akan diberlakukan sampai 5 Juli 2021 mendatang.***(Azka Zaki Mustafa/PR Bekasi)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah