Gunung Merapi Kembali Terpantau Luncurkan Guguran Lava Sebanyak 113 Kali disertai Awan Panas

- 2 Mei 2021, 09:30 WIB
Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021).
Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021). /Hendra Nurdiyansyah/ANTARA

JURNALSUMSEL.COM - Awal Mei 2021 Indonesia kembali dihantui dengan datangnya bencana alam, yang kali ini datang dari Gunung Merapi.

Sudah dinyatakan erupsi, kali ini Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas dan guguran lava pada Sabtu, 1 Mei 2021 sekitar pukul 07.30 WIB.

Sebelumnya, Gunung Merapi juga sudah pernah mengeluarkan guguran lava maupun awan panas hingga dinyatakan dalam level 3 atau 'siaga'.

Baca Juga: Indonesia Terima Bantuan 500 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Sinopharm dari UEA

Sementara itu, laporan seminggu terakhir terkait aktivitas Gunung Merapi berdasarkan keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi telah gugurkan awan panas sebanyak 12 kali.

Awan panas mengarah dengan jarak luncur teramati sejauh 2.000 meter ke arah barat daya dan 700 meter ke arah tenggara.

Aktivitas itu terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimal 58 milimeter dan durasi 163 detik.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Bekasi dengan judul "Kejutan Awal Mei, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas dan Guguran Lava Sebanyak Ratusan Kali".

Baca Juga: PPPK 2021: Syarat dan Tahapan Pendaftaran

Guguran lava terpantau sebanyak 113 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya.

Namun demikian, tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. 

Kemudian volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.141.850 m3 dengan laju pertumbuhan 11.900 m3/hari.

Selanjutnya, analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 28 April terhadap 22 April 2021 menunjukkan volume kubah tengah sebesar 1.794.000 m3.

Berikutnya, deformasi Gunung Merapi yang dipantau menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 sentimeter/hari.

Baca Juga: CEK Cara Menghitung Nilai Ambang Batas CPNS 2021

Dari hasil pantauan aktivitas Gunung Merapi selama sepekan tersebut, maka BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer pada sektor tenggara, yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Atas munculnya aktivitas Gunung Merapi kali ini, pemerintah daerah setempat meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas seperti biasa di sekitar Gunung demi keamanan dan keselamatan.***(Ahmad Zaki Kusnaedi/PR Bekasi)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah