Bahan berupa busa tersebut diketahui cukup lazim digunakan sebagai bahan campuran pada air yang digunakan untuk melakukan pemadaman api pada saat terjadinya insiden kebakaran.
Salah satu kasusnya adalah saat terjadinya kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap pada 2011 silam yang berawal dari tangki 31-T7 Refinery Unit IV milik Pertamina.
Selain dapat memadamkan api, alat pelontar berbahan campuran busa dan air tersebut diketahui juga mampu menahan suhu tangki dan pipa minyak agar tidak kembali memanas.
Baca Juga: Siap Tayang April Mendatang, Nigh in Paradise Pernah Hadir di Festival Film Internatioanl Venice
Namun ada pun kejadian yang sama yang menimpa kilang minyak Pertamina Balongan, belum terdapat keterangan resmi dari pihak Pertamina terkait penggunaan alat dan bahan yang sama dalam melakukan proses pemadaman api.
Sementara itu, kabar terbaru mengatakan bahwa kini kebakaran yang menimpa kilang minyak Pertamina Balongan tersebut telah mereda.
Kondisi terkini di lokasi kejadian dikabarkan hanya menyisakan api kecil disertai dengan asap hitam yang kini masih membumbung tinggi di udara.***