JURNALSUMSEL.COM - Mulai tanggal 10 sampai 16 Februari 2021, BMKG telah mengingatkan akan adanya cuaca ekstrem di wilayah perairan Indonesia.
Cuaca ekstrem ini disebabkan oleh puncak musim hujan yang terjadi pada bulan Februari 2021.
Melansir informasi dari Antara, BMKG mengingatkan untuk waspada terhadap gelombang laut dengan ketinggian 1,25 sampai 2,5 meter satu minggu ke depan yang diperkirakan akan terjadi di Perairan Utara Sabang.
Baca Juga: Manchester City Kokoh di Puncak Klasemen, Pep Guardiola: Kami Sudah Menjadi Juara Liga Inggris
Lalu cuaca ekstrem juga diprediksi di wilayah perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Lingga-Bintan, Selat Karimata dan Laut Jawa.
Potensi adanya gelombang tinggi dengan ketinggian yang sama juga berpeluang terjadi di Selat Makasar, Laut Flores, Perairan Bau-bau dan Wakatobi, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar.
Kemudian di wilayah perairan selatan Kepulauan Kai-Aru, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua dan Laut Arafuru.
Baca Juga: Ingin Lolos Seleksi PPPK 2021? Terapkan 5 Tips Ini
Gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter atau kategori tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano, Perairan barat Lampung.
Wilayah Samudra Hindia barat pun termasuk, lalu Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.
Sementara itu, melalui Deputi bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021, mengatakan sebagian besar wilayah saat ini memasuki puncak musim hujan, seperti Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta.
Tak hanya itu juga, namun diprediksi akan melanda di sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.
BMKG mengimbau kepada seluruh masyarakat agar waspada karena kondisi atmosfer sedang tidak stabil satu minggu ke depan, yang bisa menyebabkan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Hal itu disebabkan munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia.
Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.***