WHO Peringatkan Bahaya Cacar Monyet yang Sudah Menyebar di Beberapa Negara, Kenali Gejala-gejala Berikut

21 Mei 2022, 11:00 WIB
Monkeypox atau dikenal dengan cacar monyet /CDC Public Health Image Library/

JURNALSUMSEL.COM - Kasus cacar monyet atau monkeypox belakangan ini telah menjadi ancaman baru di beberapa negara.

Penyakit cacar monyet tersebut sebagian besar terjadi di Afrika tengah dan barat.

Menjadi wabah yang mulai diwaspadai, cacar monyet sendiri merupakan penyakit zoonosisyang bisa menular dari hewan ke manusia atau bisa juga sebaliknya bahkan menular dari satu manusia ke manusia lainnya.

Virus monkeypox ini merupakan bagian dari genus orthopoxvirus, yang termasuk virus penyebab penyakit cacar.

Baca Juga: Bukti Kekerasan Semakin Terungkap, HYBE Sebut Perselisihan Kim Garam Saat Sekolah didasari Alasan Kuat

Dengan tersebarnya wabah cacar monyet di beberapa negara, WHO mengingatkan untuk waspada dan segera mengenali gejala-gejalnya.

Kasus cacar monyet telah dikonfirmasi di Inggris dan juga AS.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Cacar Monyet: Pengertian, Gejala, dan Cara Penularannya".

Masyarakat tidak perlu panik namun tetap perlu waspada dalam mencegah tertularnya penyakit cacar monyet yang disebabkan oleh virus monkeypox. Kita perlu mengetahui apa itu cacar monyet dan bagaimana cara mengantisipasinya.

Mengutip dari Health Line, cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan zat-zat berikut baik dari hewan atau manusia yang terinfeksi:

Baca Juga: Buntut Kasus Bully, HYBE Meminta Maaf Atas Perilaku Labil Kim Garam yang dianggap Tak Dewasa Saat Sekolah

1. Darah.
2. Cairan tubuh.
3. Lesi kulit atau mukosa.
4. Tetesan pernapasan, untuk kontak orang ke orang.

Zat-zat ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, selaput lendir, atau kulit yang rusak.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan bahwa penyebaran dari orang ke orang sangat rendah. Jika itu terjadi, biasanya melalui kontak tatap muka yang berkepanjangan dan droplet pernapasan yang besar.

Hal ini mungkin terjadi jika Anda berada dalam radius 6 kaki dengan seseorang yang terinfeksi virus monkeypox selama tiga jam atau lebih.

Adapun penularan cacar monyet bisa terjadi lewat beberapa hal berikut.

1. Gigitan dan cakaran dari hewan yang terinfeksi.
2. Memakan daging hewan yang terinfeksi.
3. Kontak dengan barang yang terkontaminasi, seperti tempat tidur.
4. Pembawa penyakit utama tidak diketahui, diperkirakan hewan pengerat Afrika terlibat.

Baca Juga: Zelensky Akui Siap Bertemu Putin Asalkan Tanpa Perantara dan Tidak Mengeluarkan Ultimatum saat Negosiasi

Menurut CDC, 1 dari setiap 10 cacar monyet akan mengakibatkan kematian.

Kasus yang parah lebih mungkin menyebabkan kematian. Faktor risiko untuk kasus yang parah meliputi:

1. Menjadi lebih muda.
2. Terpapar virus dalam waktu lama.
3. Memiliki kesehatan yang buruk secara keseluruhan.
4. Mengembangkan komplikasi.

Saat ini tidak ada pengobatan untuk cacar monyet. Namun, monkeypox bersifat self limiting atau bisa sembuh tanpa pengobatan.

Menurut WHO, vaksin cacar sekira 85 persen efektif dalam mencegah perkembangan cacar monyet.

Jika Anda menerima vaksin cacar saat kecil dan tertular virus cacar monyet gejala yang dialami mungkin ringan.

Pada 2019, vaksin disetujui untuk mencegah cacar dan cacar monyet. Tapi itu masih belum banyak tersedia untuk umum.***(Rully Nuril Huda/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler