Apa yang Harus dilakukan untuk Mencegah Hepatitis Akut? Ini Kata Dokter Spesialis Anak

12 Mei 2022, 12:00 WIB
Hepatitis Akut Menular Atau Tidak, Simak Penjelasan Berikut Ini /Flik/lewirs/

JURNALSUMSEL.COM - Penyakit hepatitis akut tengah menghantui masyarakat Indonesia saat ini.

Beberapa waktu lalu, tiga orang anak di Jakarta meninggal dunia akibat terkena hepatitis akut dengan gejala misterius.

Tak hanya di Indonesia, WHO juga sebelumnya telah mencatat 228 kasus hepatitis akut di 20 negara dengan gejala serupa.

Mengenai penyebabnya, hingga kini belum ada yang bisa memberi keterangan pasti, namun hepatitis akut tersebut tidak menutup kemungkinan berkaitan dengan Adenovirus strain 41 dan juga Covid-19.

Baca Juga: Baru Rilis, Ini Spesifikasi Xiaomi Redmi 10C yang dibanderol dengan Rentang Harga Rp1 Jutaan

WHO pun hingga kini masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab penyakit yang menyerang anak usia di bawah 16 tahun itu secepat mungkin.

Gejala yang timbul bila terdampak hepatitis akut biasanya ditandai dengan muntah, diare, penyakit kuning, nafsu makan hilang, dan radang hati.

Untuk tahap pencegahan, para orangtua harus melakukan penerapan protokol kesehatan pada anak seperti menggunakan masker hingga mencuci tangan dengan sabun.

Hal tersebut dikatakan Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Annisa Rahmania Yulman, Sp. A pada selasa, 10 Mei 2022.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Bekasi dengan judul "Hepatitis Akut Misterius Semakin Diwaspadai, Berikut Tahap Pencegahan yang Dapat dilakukan".

Baca Juga: Pendaftaran KIP Kuliah 2022 Masih dibuka sampai Oktober 2022, Daftar Segera di Link Ini

Dirinya mengatakan bahwa hepatitis akut tersebut dapat menular melalui udara sehingga masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan seperti saat pandemi Covid-19 sebagai upaya pencegahan.

"Jadi pencegahan seperti pada virus yang menular melalui udara seperti menghindari kerumunan, pakai masker dengan benar terutama di daerah-daerah tertutup, cuci tangan juga tetap dikerjakan," katanya.

Tak hanya melalui udara, dr. Annisa juga mengatakan bahwa hepatitis akut juga dapat menular melalui saluran pencernaan sehingga diperlukan juga protokol kesehatan laun.

"Penularan ke saluran pencernaan itu dimulai dari mulut, apa yang dimakan. Usahakan makan makanan matang, bersih. Untuk alat makan, usahakan menggunakan alat sendiri," katanya, dikutip dari Antara pada Rabu, 11 Mei 2022.

Selanjutnya, dirinya juga meminta masyarakat untuk tidak membuang popok bekas secara sembarangan.

Pasalnya, popok bekas khususnya yang terdapat feses dapat menjadi tempat berkembangnya virus penyebab hepatitis.

Seperti diketahui, hepatitis sendiri merupakan penyakit peradangan pada hati yang menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun, dan lainnya.

Baca Juga: Jadi Smartphone Terlaris, Ini Spesifikasi Oppo A16 yang dibanderol Harga Rp1,6 Jutaan

Sel-sel hati yang rusak tersebut dapat mengakibatkan hari tidak dapat lagi berfungsi dengan normal.

Umumnya, penyakit hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D hingga E, kemudian obat-obatan tertentu dan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan hati.

Akan tetapi, untuk kasus hepatitis akut yang telah ditemukan berbagai negara termasuk Indonesia, sampai saat ini para ahli masih belum menemukan penyebabnya.

Berdasarkan dugaan awal dari WHO, hepatitis akut ini disebabkan oleh Adenovirus atau sekelompok virus umum yang menyebar pada orang-orang dan menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak.

Baca Juga: Zelensky Umumkan Pasukan Rusia Menyerah: Musuh secara Bertahap didorong Mundur dari Kharkiv

Selain itu, para ahli juga menduga bahwa hepatitis akut misterius ini ada kaitannya dengan Covid-19, yang saat ini masih diteliti lebih lanjut.

Meskipun penyakit ini tidak umum, namun WHO telah meminta masyarakat yang memiliki anak untuk mewaspadai munculnya gejala hepatitis akut seperti diare akut, muntah, sakit perut, serta kulit dan bagian putih mata berubah warna menjadi kuning.

Untuk mengurangi penyebaran penyakit hepatitis akut, disarankan untuk melakukan langkah-langkah seperti mencuci tangan rutin serta menerapkan etika batuk dan bersin yang benar sebagai upaya pencegahan.***(Rivan Muhammad/PR Bekasi)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler