JURNALSUMSEL.COM - Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ini menjadi kandidat kuat sebagai pemimpin Ibu Kota Negara (IKN).
Bukan tanpa alasan, beberapa ahli menyebut Ridwan Kamil banyak memenuhi syarat sebagai pemimpin IKN yang disebutkan oleh Presiden Jokowi.
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur kini tengah menjadi sorotan dunia, sehingga diharapkan pemimpin IKN kelak merupakan seorang terlatih yang memiliki latar belakang arsitek dan punya koneksi luas.
Baca Juga: Bansos PKH 2022 untuk Pelajar SD sampai SMa Cair Lagi, Simak Syarat Agar Dapat Bantuan 1 Tahun Penuh
Dipilihnya nama Ridwan Kamil sebagai pemimpin Ibu Kota Negara (IKN) baru pun mendapat tanggapan dari Ketua Majelis Kode Etik Ikatan Ahli Perencanaan Kota Indonesia, Bernardus Djonoputro.
Menurut Bernardus, Ridwan Kamil punya pengalaman arsitek dan memimpin tata kota, sehingga sangat cocok memimpin IKN.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat membocorkan kriteria seperti apa yang diinginkannya dari sosok Kepala Otorita IKN.
Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Ridwan Kamil Berpeluang Besar dipilih Jokowi Untuk Pimpin Ibu Kota Baru".
Baca Juga: Siap-siap Daftar Kartu Prakerja Gelombang 23, Simak Cara Daftar dan Buat Akun di Sini
Menurutnya, sosok itu harus punya pengalaman memimpin daerah dan berlatar belakang arsitek.
Bernardus menganggap Jokowi bukan sekadar mencari sosok berlatar belakang arsitek saja.
"Jadi punya pengalaman juga sebagai birokrat, bekerja dengan developer, dan pernah bekerja secara swasta," kata Bernardus pada 23 Januari 2022.
"Saya kira Pak Ridwan Kamil cocok sekali karena beliau banyak bekerja secara praktik dan perencanaan, baik sebelum jadi Gubernur maupun Wali Kota," sebut Bernardus dikutip dari Antara.
Bernardus juga mengatakan, nilai plus yang dimiliki Ridwan Kamil adalah jejaring internasional yang luas.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Dibuka Sebentar Lagi, Perhatikan 5 Hal Ini Jika Ingin Lolos
"IKN menjadi perhatian dunia karena membangunnya di Kalimantan. Jadi jejaring internasional dan pengalaman bekerja dengan investor internasional menjadi sangat penting," sebut Bernardus.
Kepala Otorita akan ditunjuk, diangkat, dan diberhentikan langsung oleh Presiden setelah berkonsultasi dengan DPR.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong berkata, Jokowi akan membuat peraturan presiden (Perpres) yang di dalamnya menetapkan siapa yang akan memimpin IKN.
Meski begitu, publik terbuka untuk memberikan masukan kepada Presiden soal siapa sosok yang dinilai tepat memimpin ibu kota baru.***(Rio Rizky Pangestu/Pikiran Rakyat)