JURNALSUMSEL.COM - Mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo melakukan aksi banting Handphone (HP).
Dia melakukan banting HP dihadapan Akbar Faizal saat menceritakan tentang bela negara dan jati diri TNI.
Gatot Nurmantyo menegaskan karena TNI lahir dari rakyat berjuang bersama-sama rakyat, untuk dan oleh rakyat.
"Dari ini kita turunkan lagi kepada Undang-undang nomor 34 tahun 2004 pasal 2 tentang Jati Diri TNI yang pertama adalah tentara rakyat," kata Gatot Nurmantyo di Channel Youtube Akbar Faizal Uncensored, Kamis 28 Oktober 2021.
Baca Juga: Menemukan Dompet Saat Memulung, Kakek Ini Malah Dihakimi Massa
Saat itulah terjadi detik-detik Gatot Nurmantyo memulai membantikan HP-nya.
"Ada hal penting yang menyatakan adalah rakyat adalah milik presiden, rakyat adalah milik presiden, Bung Akbar! ini HP saya, saya banting, boleh nggak?," tanya Gatot Nurmantyo kepada Akbar Faizal yang dijawab boleh.
"Karena milik saya kan," tambah Gatot Nurmantyo seraya memungut kembali dibantu Akbar Faizal.
Tak lama kemudian, Gatot Nurmantyo kembali mencair setelah menyebutkan bahwa itu adalah ilustrasi.
Baca Juga: Viral di Media Sosial Seorang Kakek Dihakimi Massa Karena Dituduh Mencuri, Ternyata Istrinya Stroke
Baca Juga: Cara Mudah Cek Daftar Penerima BLT di Eform BRI dan BNI Tahap 3
"Ini bukan HP beneran...," kelakar Gatot Nurmantyo disambut tawa terbahak-bahak akbar Faizal.
Lebih lanjut, kata Gatot Nurmantyo aksinya itu sebagai bagian dari upaya untuk mencairkan suasana yang tegang saat membicarakan tentang adanya pernyataan rakyat adalah milik presiden.
"Sebab saya lihat serius banget...," kata Gatot Nurmantyo.
Selanjutnya, Akbar Faizal mengatakan bahwa dirinya tegang karena berusaha serius menyimak apa yang dipikirkan terkait hal tersebut.
"Saya sedang mencoba menterjemahkan pola pikir seorang panglima," ucapp Akbar Faizal.
Baca Juga: Lirik, Arti, dan Makna Lagu Double Take oleh Dhruv yang Sempat Viral di TikTok
Baca Juga: Iko Uwais Perankan Karakter Antagonis di Film 'The Expandables 4'
Gatot Nurmantyo melanjutkan bahwa itulah yang terjadi, sebab berpikir bahwa rakyat milik presiden.
"Berarti rakyat juga milik polisi, rakyat juga milik kehakiman, rakyat juga milik tentara, berarti kapan pun dibuang, mau disakiti mau dibunuh itu rakyat," tegasnya.
Artikel ini sebelumnya tayang di Isu Bogor dalam judul "Detik-detik Gatot Nurmantyo Banting HP Dihadapan Akbar Faizal Singgung Jati Diri TNI".***(Iyud Walhadi/Isu Bogor)