JURNALSUMSEL.COM – Setelah viralnya video oknum Kapolres Nunukan melakukan Penganiayaan terhadap anak buah di berbagai media sosial, anak buah tersebut melakukan permohonan maaf.
Oknum aparat yang melakukan penganiayaan tersebut ternyata dilakukan oleh Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar terhadap anak buahnya, kejadian ini dibenarkan oleh Kapolda Kalimantan Utara.
Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Bambang Kristiyono menonaktifkan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar terkait dugaan pemukulan anggotanya di Mapolres Nunukan yang viral di berbagai media sosial.
Dari video yang tersebar di media sosial tampak Kapolres Nunukan melayangkan tendangan dan pukulan kepada anak buahnya tersebut.
Baca Juga: Besaran Bansos PKH, BST, dan BPNT bagi KPM, Lansia Bisa Dapat Rp2,4 Juta untuk Setahun
Baca Juga: Beberapa Makanan yang dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, di Antaranya Bawang Putih dan Kiwi
Meski sudah terjatuh Kapolres Nunukan tersebut tetap memukul anak buahnya, tak ada perlawanan yang dilakukan anak buahnya tersebut.
Setelah beredarnya video penganiayaan oleh oknum Kapolres Nunukan terhadap anak buahnya, anak buahnya tersebut membuat klarifikasi dan melakukan permohonan maaf.
Anak buah korban penganiayaan Kapolres Nunukan membenarkan bahwa ia telah mengunggah video tersebut.
“Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan, terkhusus untuk Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial, karena saat meng-upload video tersebut tidak berfikir dengan jernih, “ ujar anak buah Kapolres Nunukan tersebut dalam tayangan video di kanal YouTube Bhineka Video.
Baca Juga: Akses eform.bri.co.id untuk Cek Penerima BLT UMKM/BPUM Tahap 3, Banpres Rp1,2 Juta Cair Bulan Ini
Baca Juga: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bertanggung Jawab Sepenuhnya atas Keracunan Nasi Kotak
Anak buah tersebut mengaku tidak melaksanakan perintah Kapolres Nunukan.
“Dengan kejadian beredar video tersebut saya sangat menyesal, dan saya membenarkan tidak melaksanakan perintah pimpinan setelah kejadian tersebut saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan,” ujar anak buah Kapolres Nunukan.
Ia menambahkan dalam membuat video klarifikasi ini tidak ada unsur paksaan dan mengakui kesalahannya.
“Permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan manapun, sekali lagi komandan mohon izin saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahannya yang saya lakukan , demikian komandan, terima kasih,” ujar korban penganiayaan Kapolres Nunukan.***