Bencana Banjir dan Longsor di Manado, Begini Perkiraan BMKG

18 Januari 2021, 09:27 WIB
Hujan deras menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu, 16 Januari 2021. /BPBD Kota Manado/

JURNALSUMSEL.COM – Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Bencana banjir dan longsor yang terjadi karena intensitas air hujan yang tinggi dan struktur tanah yang labil ini mengakibatkan 500 warga mengungsi dan 6 orang warga meninggal dunia.

Menurut siaran pers BNPB yang diterima Jurnal Sumsel pada Minggu 17 Januari 2021, bencana banjir dan longsor di manado menyebabakan 2 rumah rusak berat 10 rumah rusak sedang.

Beberapa kecamatan yang terdampak bencana banjir dan longsor ini meliputi Kecamatan Singkil, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Tikala, Kecamatan Wenang, Kecamatan Sario, Kecamatan Malalayang, dan Kecamatan Wanea.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara melakukan evakuasi korban bersama Tim Sar, TNI, Polri, BPBD Kota Manado, Masyarakat dan Relawan.

Baca Juga: Innalillahi Manado Diterjang Banjir dan Longsor, BPBD Manado: Ada 9 Kecamatan yang Terdampak

Baca Juga: Mau Dapat Bansos BLT Rp300 Ribu? Data Penerima Harus Valid, Simak Syarat Lainnya di Sini!

BPBD Kota Manado juga telah menyalurkan makanan siap saji kepada korban yang mengungsi akibat bencana.

Menurut pantauan BPBD Kota Manado, banjir sudah berangsur surut. Namun, menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Manado masih Menghadapi potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir.

Banyaknya bencana yang terjadi di awal tahun 2021 ini dikarenakan cuaca hujan yang ekstrim.

“Sampai maret masih ada potensi multi risiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari sampai Februari,” Ujar Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta.

BMKG menghimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi potensi bencana selama musim hujan sampai Februari 2021.

Baca Juga: WADUH! BSU BLT Guru Honorer Kemendikbud Rp1,8 Juta Tak Jadi Cair Jika PTK Termasuk Kriteria Ini!

Baca Juga: Calon Peserta SMA/MA/SMK Wajib Tahu! Begini Cara Daftar Seleksi SNMPTN dan SBMPTN 2021 Lewat LTMPT

“Tapi seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat, mohon kewaspadaan masyarakat,” kata Dwikorita Karnawati.

Sementara itu, BMKG juga memprediksi gelombang dengan ketinggian 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Samudera Hindia barat Lampung hingga selatan NTB, Laut Natuna, Perairan Kepulauan Anambas, dan perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga.

Berikutnya berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik utara, Halmahera, dan Papua.

BMKG meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir yang berpeluang terjadi gelombang supaya selalu waspada.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler